Sudah
jelas bagi kita bahwa firqoh Syi’ah berada di luar Islam. Meskipun mereka
bersikukuh mengaku Islam, akan tetapi prinsip-prinsip mereka sangat
bertentangan dengan aqidah Islam yang benar. Sebenarnya, yang sekarang dianut
oleh kaum Syi’ah bukanlah agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ, akan tetapi Islam yang telah disimpangkan
oleh ‘Abdullah bin Saba’. Dia adalah seorang pendeta Yahudi yang penuh dengan
kedengkian terhadap Islam lalu berpura-pura masuk Islam dan menunjukkan tanassuk
{ketaatan terhadap agama} dalam rangka memukul Islam dari dalam.
Sebagian
kalangan Syi’ah mengingkari keberadaan ‘Abdullah bin Saba’ ini dan menyatakan
bahwa ia adalah sosok fiktif yang diciptakan oleh Ahlus Sunnah untuk menyerang
Syi’ah dan keyakinannya. Padahal buku-buku referensi Syi’ah sendiri menegaskan
keberadaan ‘Abdullah bin Saba’ ini.
Ibnu
Abil Hdid menyebutkan dalam Syarah Nahjul Balaghah {salah satu buku
rujukan Syi’ah} bahwa ‘Abdullah bin Saba’ pernah berdiri di hadapan Ali bin Abi
Thalib ra, sementara beliau sedang berkhutbah, lalu berkata kepadanya, “Engkau
adalah engkau.” Maka Ali bin Abi Thalib ra berkata kepadanya, “Celakalah kamu,
siapa saya?” Maka ‘Abdullah bin Saba’ berkata, “Engkau adalah Allah.” Maka Ali
bin Abi Thalib ra memerintahkan untuk menangkapnya dan orang-orang yang
sependapat dengannya.
Sekilas tentang Syi’ah Zaidiyah
Di
dalam tubuh Syi’ah sendiri terdapat banyak firqoh seperti: Imamiyah,
Isma’iliyah, Nushoiriyah, dan lain-lain. Mereka semua termasuk golongan
Rafidhoh {orang-orang yang menolak kekhalifahan Abu Bakar dan Umar}. Hanya ada
satu firqoh Syi’ah saja yang tidak termasuk Rafidhoh dan masih bagian dari
Islam, yaitu Zaidiyah. Akan tetapi firqoh ini tetap sebagai ahlul bid’ah yang
menyelisihi Ahlus Sunnah. Ia termasuk satu dari 72 firqoh sesat yang
kesesatannya masih belum sampai kepada kekafiran.
Penyimpangan
mereka adalah lebih mengutamakan Ali bin Abi Thalib dari pada Abu Bakar dan
Umar. Akan tetapi mereka mengakui kekhalifahan Abu Bakar dan Umar serta tidak
mencaci para sahabat nabi yang lain. Firqoh Zidiyah ini hanya minoritas kecil
di kalangan Syi’ah dan komunitasnya hanya terdapat di Yaman.
Sedangkan
Syi’ah yang berada di Iran, Irak, Lebanon adalah Syi’ah Imamiyah atau Itsna
‘Asyariyah yang termasuk Syi’ah Rafidhoh, pengikut ‘Abdullah bin Saba’.
Hukum perorangan
Setelah
tidak diragukan lagi tentang kekafiran Syi’ah, maka yang perlu dibahas disini
adalah hukum perorangan dari para penganut Syi’ah.
1.
Tokoh-tokoh
Syi’ah.
Adapun
para pemuka Syi’ah dan tokoh-tokohnya, maka mereka telah jelas-jelas kafir.
2.
Kalangan
Syi’ah yang bermuka dua.
Yang
dimaksud dengan Syi’ah yang bermuka dua adalah mereka yang secara lahirnya
mengakui kemurnian Al-Qur’an, menerima As-Sunnah dan tidak menentang kedua
sumber tersebut serta tidak mencaci atau merendahkan para sahabat, akan tetapi
dalam hatinya mereka menyembunyikan keyakinan yang berbeda dengan apa yang
nampak secara lahirnya, maka mereka ini masuk dalam golongan munafik.
3.
Kaum
awam Syi’ah.
Yang
dimaksud dengan kaum awam Syi’ah adalah mereka yang terpengaruh oleh propaganda
Syi’ah karena kajahilan mereka sehingga masuk Syi’ah. Mayoritas mereka ini
tidak tahu menahu tentang kesesatan Syi’ah. Mereka menjadi Syi’ah karena
dibesarkan dalam keluarga Syi’ah, lingkungan Syi’ah, atau madrasah Syi’ah.
Khusus untuk mereka ini ada hukum tersendiri, yaitu mereka termasuk ke dalam
ahlul bidah yang sesat akan tetapi belum bisa dikafirkan. Mereka tetap dalam
keadaan seperti itu sampai tegaknya hujjah atas mereka.
4.
Orang-orang yang ke-Syi’ah-Syi’ah-an atau
mendukung Syi’ah.
Orang-orang
seperti ini terutama orang-orang yang cerdik, jika telah ditegakkan hujjah atas
mereka lalu mereka tetap dalam dukungannya terhadap Syi’ah, maka mereka
termasuk dari golongan Syi’ah.
Mewaspadai tipu daya dan makar-makar
Syi’ah
Sejarah
telah menjadi bukti akan kekejian makar-makar Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah.
Runtuhnya Khilafah Abbasiyah dan masuknya tentara tartar ke Bagdad, tidak lain
karena pengkhianatan seorang menteri yang Syi’ah yaitu Ibnul Alqami. Di
Libanon, mereka membantai para pengungsi muslim Palestina.
Di
Irak, mereka juga membunuhi para ulama dan imam-imam masjid Ahlus Sunnah
demikian pula penduduk sipil Ahlus Sunnah. Ribuan jiwa-jiwa Ahlus Sunnah telah
menjadi korban kejahatan milis Syi’ah di Irak. Kini, Iran memiliki rencana
untuk men-Syi’ah-kan dunia Islam dalam waktu lima puluh tahun ke depan. Mereka
benar-benar menyusun makar siang dan malam untuk memalingkan kaum muslimin dari
aqidahnya yang benar.
Di
antara tipudaya Syi’ah yang harus diwaspadai bersama adalah:
Ø Propaganda pendekatan Syi’ah-Sunni.
Ø Memasukkan madzhab Syi’ah sebagai madzhab kelima dalam Islam.
Ø Menyebarkan kisah-kisah fiktif yang menjatuhkan kehormatan para
sahabat Nabi ﷺ
Ø Mencitrakan Syi’ah sebagai pecinta Ahlul bait dan pembela mereka.
Ø Mengesankan Syi’ah sebagai pembela umat Islam yang tertindas,
seolah sebagai musuh besar bagi AS dan Israel.
Ini
adalah sekelumit dari tipu daya mereka. Dalam rangka membendung arus Syi’ah
yang destruktif itu, ada beberapa langkah {program} yang harus kita lakukan, di
antaranya ialah:
Ø Menyebarluaskan manhaj Ahlus Sunnah di tengah-tengah masyarakat
Islam, baik di kalangan terpelajar maupun awam.
Ø Membentuk divisi khusus yang bertugas mengungkap
kesesatan-kesesatan Syi’ah dan mempublikasikannya ke masyarakat luas.
Ø Memberkan beasiswa kepada pemuda-pemuda umat Islam yang berprestasi
agar mereka menjadi da’i-da’i Ahlus Sunnah.
Ø Mengaktifkan peran media massa, baik cetak maupun elektronik, untuk
menjadi mimbar Ahlus Sunnah.
Ø Mengadakan seminar-seminar dan dauroh-dauroh yang menjelaskan
tentang hakikat Syi’ah.
Ø Membentuk halaqoh-halaqoh tarbiyah sebagai media pembinaan aqidah
umat.
Akhir kata, setiap upaya sekecil
apapun untuk menjelaskan kepada umat tentang kesesatan Syi’ah adalah satu
bentuk jihad fi sabililah dan merupakan amal sholeh yang akan
mendekatkan seorang hamba kepada Allah. #PSMnews//fr.
0 komentar:
Posting Komentar