Di antara kemungkaran yang bahayanya paling besar dan paling
merusak keimanan serta paling berpengaruh negatif terhadap agama Islam adalah
bahwa pada masa ini telah menyebar penyimpangan, penyelewengan, kefasikan,
ragam bid’ah, dan hujatan terhadap Islam. Baik pada masa zaman sahabat
Rasulullah maupun pada zaman ulama Tabi’in telah tersebar banyak fitnah. Yang
dilakukan oleh para penguasa kebathilan tanpa rasa malu dan sungkan, fitnah
yang paling berbahaya dan keji ini adalah fitnah pemahaman Syiah {Rafidhah}. Satu
sekte dimana para generasi penerus sekte ini terus menerus menyeru kepada sekte
ini di setiap tempat seraya menampakkan kepada kaum Muslimin bahwa kebathilan
mereka ini adalah agama Islam yang sebenarnya, dan mereka menganggap bahwa
perbedaan antar Ahlus Sunnah dengan syiah hanya lah perbedaan dalam masalah
persoalan-persoalan furu’iyah saja. Namun pada hakikatnya persoalan tersebut
bukan lah demikian, justru perbedaan yang ada adalah perbedaan yang mendasar
dalam beberapa pokok pembahasan aqidah.
Pada awal kemunculannya, aliran, sekte atau fitnah syiah ini adalah
hasil dari upaya Abdullah bin Saba’ al-Yahudi, musuh Islam dan Kaum Muslimin
serta para pengikutnya; Zurarah, Abu Bashir, Abdullah bin Ya’fur, Abu Mikhnaf
Luth bin Yahya dan selain mereka dari para pendusta yang telah keluar dari
Islam. Tujuan mereka adalah memudarkan hakikat Islam dan mencerai-beraikan barisan
kaum Muslimin. Kemudian mereka menyandarkan aqidah-aqidah Syiah ini kepada Ali
bin Abi Thalib dan kepada keluarga beliau yang bersih.
Sementara mayoritas orang yang awam terhadap syiah tidak mengetahui
perbedaan aqidah-aqidah syiah yang rusak. Hal ini di sebabkan para ulama syiah
sama sekali tidak menyebarluaskan kitab-kitab landasan utama mereka yang
menjadi dasar pijakan madzhab mereka di tengah khayalak ramai. Sehingga fitnah
ini telah menipu orang-orang bodoh dan pandir dari kaum Muslimin dengan slogan
kecintaan terhadap keluarga Nabi. para pengikut aliran ini ‘memoles’ dan
menyebarluaskan dengan metode yang sangat berbahaya, mereka menggunakan setiap
sarana moderen untuk mencapai tujuannya. Mereka mengeluarkan sumbangan harta
yang bernilai dan berharga untuk kebathilan mereka dan menggunakan segala
bentuk tipu daya dan muslihat tujuan mereka.
Yang wajib dilakukan oleh setiap Da’i, para pemberi nasihat,
penyeru kemaslahatan adalah menyingkap hakikat sebenarnya dari fitnah yang keji
ini. Hendaklah mereka menerangkan penyimpangan dan kebathilan fitnah ini kepada
seluruh kaum Muslimin agar mereka dapat menjaga keimanan dan membentengi aqidah
mereka.
Ketahuilah wahai para umat Islam, wahai para pemimpin kaum
Muslimin, sesungguhnya diantara kewajiban yang paling besar pada saat ini
adalah realisasi amal dengan segala daya dan upaya kalian dan memberikan
sumbangsih dengan segala harta yang kalian miliki untuk membela kebenaran dan memusnahkan
kebathilan ini serta mematikan fitnah yang keji ini. Maka bertakwalah kepada
Allah, bertakwalah kepada Allah terhadap diri kalian dan kaum Muslimin yang
mana kebathilan sungguh-sungguh telah menebarkan racunnya dan menciptakan
huru-haru ditengah-tengah umat ini, hingga merubah aqidah orang-orang yang
keyakinannya dangkal dari kebenaran menuju kebathilan dan kesesatan.
sumber;https://www.facebook.com
0 komentar:
Posting Komentar