Minggu, 17 Januari 2016



Di antara kemungkaran yang bahayanya paling besar dan paling merusak keimanan serta paling berpengaruh negatif terhadap agama Islam adalah bahwa pada masa ini telah menyebar penyimpangan, penyelewengan, kefasikan, ragam bid’ah, dan hujatan terhadap Islam. Baik pada masa zaman sahabat Rasulullah maupun pada zaman ulama Tabi’in telah tersebar banyak fitnah. Yang dilakukan oleh para penguasa kebathilan tanpa rasa malu dan sungkan, fitnah yang paling berbahaya dan keji ini adalah fitnah pemahaman Syiah {Rafidhah}. Satu sekte dimana para generasi penerus sekte ini terus menerus menyeru kepada sekte ini di setiap tempat seraya menampakkan kepada kaum Muslimin bahwa kebathilan mereka ini adalah agama Islam yang sebenarnya, dan mereka menganggap bahwa perbedaan antar Ahlus Sunnah dengan syiah hanya lah perbedaan dalam masalah persoalan-persoalan furu’iyah saja. Namun pada hakikatnya persoalan tersebut bukan lah demikian, justru perbedaan yang ada adalah perbedaan yang mendasar dalam beberapa pokok pembahasan aqidah.
Pada awal kemunculannya, aliran, sekte atau fitnah syiah ini adalah hasil dari upaya Abdullah bin Saba’ al-Yahudi, musuh Islam dan Kaum Muslimin serta para pengikutnya; Zurarah, Abu Bashir, Abdullah bin Ya’fur, Abu Mikhnaf Luth bin Yahya dan selain mereka dari para pendusta yang telah keluar dari Islam. Tujuan mereka adalah memudarkan hakikat Islam dan mencerai-beraikan barisan kaum Muslimin. Kemudian mereka menyandarkan aqidah-aqidah Syiah ini kepada Ali bin Abi Thalib dan kepada keluarga beliau yang bersih.
Sementara mayoritas orang yang awam terhadap syiah tidak mengetahui perbedaan aqidah-aqidah syiah yang rusak. Hal ini di sebabkan para ulama syiah sama sekali tidak menyebarluaskan kitab-kitab landasan utama mereka yang menjadi dasar pijakan madzhab mereka di tengah khayalak ramai. Sehingga fitnah ini telah menipu orang-orang bodoh dan pandir dari kaum Muslimin dengan slogan kecintaan terhadap keluarga Nabi. para pengikut aliran ini ‘memoles’ dan menyebarluaskan dengan metode yang sangat berbahaya, mereka menggunakan setiap sarana moderen untuk mencapai tujuannya. Mereka mengeluarkan sumbangan harta yang bernilai dan berharga untuk kebathilan mereka dan menggunakan segala bentuk tipu daya dan muslihat tujuan mereka.
Yang wajib dilakukan oleh setiap Da’i, para pemberi nasihat, penyeru kemaslahatan adalah menyingkap hakikat sebenarnya dari fitnah yang keji ini. Hendaklah mereka menerangkan penyimpangan dan kebathilan fitnah ini kepada seluruh kaum Muslimin agar mereka dapat menjaga keimanan dan membentengi aqidah mereka.
Ketahuilah wahai para umat Islam, wahai para pemimpin kaum Muslimin, sesungguhnya diantara kewajiban yang paling besar pada saat ini adalah realisasi amal dengan segala daya dan upaya kalian dan memberikan sumbangsih dengan segala harta yang kalian miliki untuk membela kebenaran dan memusnahkan kebathilan ini serta mematikan fitnah yang keji ini. Maka bertakwalah kepada Allah, bertakwalah kepada Allah terhadap diri kalian dan kaum Muslimin yang mana kebathilan sungguh-sungguh telah menebarkan racunnya dan menciptakan huru-haru ditengah-tengah umat ini, hingga merubah aqidah orang-orang yang keyakinannya dangkal dari kebenaran menuju kebathilan dan kesesatan.

0 komentar:

Posting Komentar