Buat
Apa Kuliah? Melihat pernyataan beberapa orang yang salah dalam memahami
pendidikan di universitas, mendorong saya untuk bertukar pikiran dengan
salah satu teman SMA terbaik saya yang luar biasa bernama Martin Leonard
Tangel, yang saat ini sedang mendalami pendidikan PhDnya di Tokyo Institute
of Technology.
Jujur,
saya agak miris kasihan melihat banyak orang yang sepertinya merendahkan
pendidikan di universitas, karena mereka tidak mengetahui esensi yang dicari
dalam kuliah itu bukanlah uang tetapi ilmu.
Tanpa
merendahkan orang-orang yang berpendapat “Kuliah Gak Guna, Ijazah Buat Apa,
Yang Penting Pengalaman” saya ingin menyampaikan pendapat teman saya ini
kepada Anda untuk membuka wawasan Anda, bahwa orang-orang yang menyatakan
demikian benar-benar out of context. Karena hal yang menjadi fakta
adalah:
- Kuliah itu ada gunanya, yaitu buat mengenal dan memperdalam keahlian berpikir scholastic dengan orang-orang yang punya minat yang sama (sekalian networking). Kuliah itu tempat setiap anggota untuk memproyeksikan energi intelektualnya ke suatu fokus.
- Ijazah itu guna, karena itu pengakuan kalau kita sudah dididik sesuai dengan standard, jadi diharapkan punya scholastic skill yg standard. Dalam hal ini kita jadi ahli di bidang yang dipilih.
- Kuliah = nyari pengalaman. Bayangin kalo semua orang di bumi tidak ada yang kuliah, semuanya cuma ‘nyari pengalaman’, bakal kaya apa bumi ini, kacau/chaotic, ilmu & aplikasinya bakal mati-hidup-punah karena tidak ada yang mengurus. Bakal banyak orang yang reinventing the wheel. Dunia kembali memasuki abad kegelapan & aliran2 mistik bakal bertumbuh.
Beliau
juga menjelaskan bahwa sedikitnya ada 2 hal yg jelas2 bukan tujuan kuliah:
- Tujuan kuliah itu bukan buat nyari duit. Tujuan kuliah itu buat mempelajari ilmu yg bersangkutan. Kalau mau cari duit, mending langsung terjun nyari duit.
- Tujuan kuliah bukan buat nyari kerja. Perkara perusahaan butuh tenaga sarjana di bidang tertentu, itu cuma konsekuensi karena mereka butuh tenaga ahli, tapi tujuan kuliah bukan buat cari kerja.
Titik
awal yang benar penting bagi orang yang pengen kuliah. Kalau motivasinya buat cari duit/kerja, bisa terancam DO
ditengah jalan karena jadi korban situasi akibat diterpa gosip (misal: tenaga
IT udah ga dibutuhkan, atau kuliah kedokteran tidak pulang modal). Kalau
titik startnya salah, ilmu yang bersangkutan juga jadi tidak berkembang.
Kemudian
kita lihat tokoh publik seperti Steve Jobs sebenarnya pengen banget kuliah,
cuma karena tidak ada uang, terpaksa dia DO di tahun pertama (sebagai
kepeduliannya, Steve pengen banget liat anaknya di wisuda universitas). Bill
Gates juga mau DO cuma gara2 masa depannya di Microsoft udah jelas & punya
visi. Sedangkan Sergey Brin pendiri Google malah lulusan Ph.D & dosen di
Stanford.
Segala sesuatu tidak sedangkal yang
bisa dilihat mata
Kesimpulan: Pandangan saya sebagai penulis di blog ini adalah kuliah itu
perlu untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam berpikir lebih jauh. Anda mungkin
tidak merasakan hasilnya seketika, tapi dalam jangka panjang akan ada perbedaan
pola pikir yang besar antara orang yang kuliah dan tidak kuliah dalam menangani
permasalahan dan menciptakan solusi. Jika Anda melihat ada orang yang berhasil
dalam hidupnya dengan tidak kuliah…well…telusuri dulu latar belakangnya! Apakah
orang tuanya pengusaha? Apakah lingkungan tempat dia berada adalah lingkungan
positif yang memungkinkan untuk berkembang? apakah dia sering baca buku?
Bagaimana pergaulan dengan teman-temannya? Jika dia berhasil, saya berani
pastikan dia adalah orang yang senang sekali belajar! Tidak ada jalan lain
untuk berhasil selain belajar meningkatkan kualitas diri dan dkelilingi oleh
lingkungan atau mentor yang mempunyai mental sukses. Bagaimana dengan sarjana
yang tidak berhasil? Well… jawaban saya cuma satu, karena mereka berhenti
belajar setelah lulus kuliah. Semoga artikel ini menjadi inspirasi buat banyak
orang, karena biar bagaimanapun pendidikan selalu jauh lebih banyak menciptakan
orang-orang berhasil dan terbukti dalam jangka panjang. Steve Jobs, pendiri
Apple, Bill Gates, pendiri Microsoft, Warren Buffet, pendiri Berkshire
Hathaway, Donald Trump pengusaha real estate, Sergey Brin pendiri Google dan
jutaan orang lainnya. Apakah mereka tidak kuliah? Jadi masihkah Anda berpikir
kuliah tidak berguna? Sepertinya saya tidak perlu menjawab karena Anda
yang dapat menilainya secara objektif.
Orang akan mati secara pikiran tanpa
belajar
sumber;lefrandi.wordpress.com
sumber;lefrandi.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar