Senin, 12 Oktober 2015

PCNU Subang: Pemerintah Tak Perlu Minta Maaf Kepada PKI

Subang, NU Online
Partai Komunis Indonesia (PKI) mempunyai catatan sejarah yang kelam dalam perjalanan bangsa Indonesia, puncaknya terjadi pada 30 September 1965. Untuk itu, Pemerintah diminta untuk tidak melakukan permintaan maaf kepada PKI.

"Jika pemerintah sampai meminta maaf kepada PKI, berarti itu melupakan sejarah kekejaman PKI dan mereka akan berani bertindak lagi jika kembali diberikan kesempatan karena nanti mereka diberikan hak politik lagi. Ini sangat berbahaya," kata Ketua PCNU Subang, Jawa Barat, KH Musyfiq Amrullah di Subang, Rabu (30/9).

Pengasuh Pesantren Attawazun ini mengingatkan, kita tidak boleh melupakan sejarah dan tragedi 1965 ketika PKI akan melakukan kudeta dengan banyak membunuh orang Islam dan juga para jenderal.

"Jika ditanyakan siapa yang paling banyak korbannya, pastilah orang Islam wabil khusus  warga NU, karena jauh sebelum tahun 1965 PKI sudah berani membantai orang Islam, membakar rumah, masjid dan pesantren, itu belum menjadi penguasa, apalagi kalau sampai berkuasa bisa-bisa lebih dari itu," paparnya

Menurutnya, jika jumlah korban dari pihak umat Islam dan PKI dilihat sejak tahun 1920-an, maka akan terlihat jumlah korban lebih banyak dari kalangan umat Islam dibandingkan dari PKI.

"Jadi jika pada tahun 1965 banyak korban dari pihak PKI, itu adalah akibat ulah mereka sendiri, pemerintah pada saat itu mengadakan perlawanan sehingga banyak korban," tuturnya.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa Pemerintah tidak perlu meminta maaf kepada PKI karena kalau kita minta maaf berarti kita yang salah padahal PKI banyak berbuat kesalahan kepada umat Islam
sumber;http://www.nu.or.id

0 komentar:

Posting Komentar