Selasa, 24 Maret 2015

Utamakan Lingkungan Sehat, Utamakan Kehidupan Sehat


lingkungan sehat Lingkungan sehat menjadi dambaan setiap makhluk hidup karena tidak hanya manusia saja yang merasakan manfaat dari kebersihan dan kesehatan lingkungan. Hewan dan tanaman yang hidup di lingkungan yang sehat dapat tumbuh dengan sehat pula dan memberikan hasil yang baik bagi manusia. Bagi manusia kesehatan dan kebersihan lingkungan dapat memberikan pengaruh baik secara fisik maupun psikis. Lingkungan yang tidak sehat bisa memberi pengaruh buruk khususnya dalam hal kesehatan sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia tersebut dalam kesehariannya.Kesehatan lingkungan bisa dimulai dari kebersihan diri sendiri dengan cara rajin membersihkan diri agar tubuh dalam kondisi yang prima sehingga tidak rentan terserang penyakit.

Pengelolaan Sampah pada Lingkungan yang Sehat

Perhatikan jenis-jenis sampah yang ada di rumah. Pemilahan jenis sampah dapat memudahkan pengolahan sampah saat daur ulang. Dengan begitu upaya untuk menciptakan lingkungan sehat dapat lebih mudah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengindentiffikasi jenis sampah organik atau anorganik. Sediakan dua buah kantong plastik untuk memisahkan penempatan sampah antara organik dan anorganik. Setiap harinya di pagi hari siapkan kantong plastik yang telah terisi sampah tadi di depan rumah dan tandai dengan tulisan organik atau anorganik agar petugas yang mengumpulkan sampah dapat menggolongkan sampah berdasarkan jenisnya. Hal ini ditujukan agar sampah yang di daur ulang tidak mengotori lingkungan. Bila dilingkungan rumah tidak terdapat petugas pengumpul sampah maka pengumpulan sampah bisa dilakukan di rumah sendiri kemudian setelah beberapa lama bisa disetorkan sampah tersebut ke bank sampah. Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah hindari untuk membuang sampah di sungai karena hal ini akan mengotori lingkungan sepanjang sungai tersebut.

Sumber Air Bersih

Kebersihan air juga harus diutamakan mengingat air merupakan kebutuhan primer yang harus kita konsumsi. Untuk tetap menjaga kebersihan sumber air, maka hindari untuk menimbun sampah atau limbah apapun di lahan dekat dengan rumah karena dapat mencemari sumber air di dalam tanah. Selain itu genangan air yang berada di dekat rumah kita juga harus diperhatikan. Sumbatan-sumbatan pada talang air juga sebaiknya dihilangkan. Adanya genangan air yang terlalu lama dapat menjadi sarang nyamuk untuk berkembang baik. Hal ini sangat berpotensi untuk menyebabkan penyakit endemik di seluruh lingkungan yang kita tinggali, maka selalu upayakan kebersihan air agar lingkungan sehat tetap terjaga.

Area Hijau dan Lingkungan Sehat

Bila ada sisa lahan di sekitar rumah, manfaatkanlah lahan tersebut untuk ditanami pohon atau tanaman kecil untuk penghijauan. Namun dikarenakan lingkungan rumah di zaman sekarang tidak seluar pada zaman dahulu yang tiap rumahnya selalu memiliki lahan kosong yang luas, maka dapat diakali dengan menanam di dalam pot-pot kecil dalam jumlah yang cukup banyak. Adanya penghijauan ini dapat membantu memberikan pasokan oksigen pada manusia dan hewan, selain itu kadar karbondioksida yang terlalu banyak di udara akibat polusi dapat dikurangi dengan penggunaan karbondioksida oleh tumbuhan. Mengetahui berbagai penjabaran di atas bahwa lingkungan sehat dapat membawa kebaikan bagi semua makhluk hidup.
sumber; www.peterparkerblog.com

Senin, 23 Maret 2015

Dari Penggemar Heavy Metal Menjadi Pencinta Alquran

Penggemar Heavy Metal Itu Takluk Dengan Keindahan Alquran

Yahiye Adam Godhan adalah anak seorang tukang daging yang banyak menyangsikan dan menentang dogma Kristen. Ia juga merasa heran melihat teman-temannya beribadah kepada Nabi Isa ‘alaihissalam. Di kemudian hari, ketika ia mulai mengenal Islam dan Alquran, ia mendapatkan alasan yang kuat mengapa harus menjadi seorang muslim.
Yahiye menceritakan kisah hidupnya sejak remaja hingga menemukan Islam sebagai jalan hidup yang hakiki. Ia bertutur:
Saat berusia 17 tahun, aku memiliki pengalaman yang sedikit berbeda dengan pengalaman-pengalaman remaja Amerika pada umumnya. Aku dibesarkan di sebuah peternakan kambing di tengah pedesaan, di Western Riverside County, California. Di peternakan keluarga itu, peternakan kami mampu menghasilkan susu, keju, dan daging dari 150 sampai 200 hewan yang kami miliki. Ayahku adalah seorang tukang daging yang menyembelih hewan-hewan pedagingnya dengan cara islami. Kemudian ia memasoknya ke toko makanan Islam yang terletak beberapa blok dari Islamic Center di pusat kota Los Angeles.
Ayahku dibesarkan sebagai seorang agnotis atau ateis, kemudian menjadi penganut Kristen karena tak sengaja mempelajari Injil yang ia temukan tertinggal di pantai. Ayahku punya beberapa teman yang beragama Islam, tapi saat ini, semua teman-teman muslimnya sudah pindah dari California. Sementara ibuku, sejak kecil dididik sebagai seorang Katolik namun ia memiliki prinsip yang sama dengan ayahku, sama-sama tidak mengimani konsep trinitas.
Aku dan saudara-saudaraku mengenyam pendidikan home schooling. Perlu diketahui, kebanyakan keluarga yang mengambil home schooling adalah orang-orang Kristen. Selama delapan tahun lebih, keluargaku berinteraksi dengan komunitas Kristen di home schooling ini. Namun, justru hal itulah yang mulai membuka mataku.
Aku mulai menemukan hal-hal yang kuanggap aneh, meskipun Kristen menyatakan bahwa mereka penganut trinitas, kenyataannya mereka hanya menujukan doa-doa mereka kepada Yesus. Menurutku hal itu benar-benar mengherankan. Orang-orang Kristen menganggap hal itu sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan. Sejak saat itu, secara bertahap aku menyadari bahwa aku tidak bisa menjadi seorang penganut Kristen.
Selanjutnya, aku sangat terobsesi dengan aliran pemuja setan yang ada pada musik heavy metal. Dan tentu saja keluargaku sangat menentang keras hobi baruku ini. Mulailah kuhabiskan hari-hariku untuk terus mendalami musik ini; aku mulai menjalani hidup kotor dan jorok serta menjauhi kebersihan, kamarku kubiarkan begitu sangat berantakan dan kacau, dan hubungnku dengan orang tua mulai menegang, walaupun aku juga sering meminta maaf kepada mereka.
Di tahun berikutnya, aku mulai mendengar khotbah berapi-api di radio dari Kristen Apokaliptik, menceritakan tentang ancaman Islam. Namun peringatan mereka malah menimbulkan rasa ketertarikan di hatiku untuk mengetahui Islam lebih jauh. Aku anggap hal ini sebagai salah satu kegiatan untuk mengisi kekosongan.
Titik balik dari kesia-siaan yang aku lakukan adalah ketika pindah ke Santa Ana, California, tinggal bersama nenekku. Di California, aku berharap bisa mendapatkan pekerjaan. Tapi apa mau dikata, mencari pekerjaan itu sangat mudah diucapkan namun sulit untuk dilalui. Dan saat itulah aku mulai menemukan tempat-tempat diskusi Islam.
Disana, aku menemukan bahwa keyakinan dan praktik agama ini benar-benar sesuai dengan fitrah dan logika manusia. Islam mengajarkan bahwa Allah bukanlah bagian dari manusia, akan tetapi Dia sebagai Dzat yang terpisah dari manusia, esa tak berbilang. Islam memiliki kitab suci yang sangat mudah untuk dipahami sekalipun oleh orang awam. Tidak ada kepausan yang dianggap sempurna dalam hal penafsiran. Setiap muslim memiliki kebebasan menafsirkan Alquran dengan kesadaran akan kadar ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Muslim tidak meyakini bahwa semua orang ditakdirkan masuk neraka. Sehingga Tuhan tidak perlu mengorbankan dirinya disiksa di tiang salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Muslim meyakini bahwa Allah Maha Penyayang dan Maha Pengampun, kecuali bagi mereka yang ingkar dan memang tidak mau bertaubat kepada-Nya. Muslim tidak percaya akan adanya ras terpilih, semua sama di mata Allah yang membedakannya hanyalah takwa. Dan masih banyak hal-hal lain.
Setelah mulai membaca terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris, aku semakin yakin akan kebenaran dan keaslian ajaran Allah yang terkandung dalam 114 surat Alquran. Setelah bertahun-tahun bergaul dengan orang-orang Islam, aku tahu benar bahwa mereka bukanlah orang-orang yang haus darah, teroris, dan barbar, seperti yang digambarkan oleh media dan para aktivis Injil.
Bekal inilah yang membuatku semakin tertarik untuk mengetahui dan meneliti Islam lebih jauh, lebih dari yang orang lain ketahui. Karena aku belum bisa memutuskan dan memantabkan hati kalau Islam adalah benar-benar takdirku.
Islamic Society of Orange Country
Islamic Society of Orange Country, California.
Sampai akhirnya, pencarian tersebut menemui titik temu. Menurutku, ini adalah proses yang sangat alami tanpa ada paksaan. Pada November 1995, aku mengunjungi komunitas Islam di California, Islamic Society of Orange County, di Garden Grove. Aku katakan kepada salah seorang saudara muslim yang mengurus perpustakaan di sana, bahwa aku ingin memeluk Islam. Lalu dia memberiku beberapa bahan bacaan, dan kemudian aku mengucapkan syahadat di dalam masjid yang penuh sesak.
Minggu berikutnya, kuhabiskan untuk mempelajari tata cara shalat dan merenungkan kebesaran Allah. Menjadi seorang muslim benar-benar sesuatu yang sangat luar biasa!
Subhana rabbiyal ‘aziim!
sumber;kisahmuslim.com

Kisah Anak yang Melakukan Qiyamul lail

kisah anak shalih

Syekh Ibnu Zhafar al-Makki mengatakan,
“Saya dengar bahwa Abu Yazid Thaifur bin Isa al-Busthami radhiyallahu ‘anhu ketika menghafal ayat berikut:
Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil.” (QS. Al-Muzzammil: 1-2)
Dia berkata kepada ayahnya, ‘Wahai Ayahku! Siapakah orang yang dimaksud Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat ini?’ Ayahnya menjawab, ‘Wahai anakku! Yang dimaksud ialah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Dia bertanya lagi, ‘Wahai Ayahku! Mengapa engkau tidak melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?’ Ayahnya menjawab, ‘Wahai anakku! Sesungguhnya qiyamul lail terkhusus bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan diwajibkan baginya tidak bagi umatnya.’ Lalu dia tidak berkomentar.”
“Ketika dia telah menghafal ayat berikut:
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.’ (QS. Al-Muzzammil: 20)
Lalu dia bertanya, ‘Wahai Ayahku! Saya mendengar bahwa segolongan orang melakukan qiyamul lain, siapakah golongan ini?’ Ayahnya menjawab, ‘Wahai anakku! Mereka adalah para sahabat –semoga ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu terlimpa kepada mereka semua.’ Dia bertanya lagi, ‘Wahai ayahku! Apa sisi baiknya meninggalkan sesuatu yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya?’ Ayahnya menjawab, ‘Kamu benar anakku.’ Maka, setelah itu ayahnya melakukan qiyamul lail dan melakukan shalat.”
“Pada suatu malam Abu Yazid bangun, ternyata ayahnya sedang melaksanakan shalat, lalu dia berkata, ‘Wahai ayahku! Ajarilah aku bagaimana cara saya bersuci dan shalat bersamamu?’ Lantas ayahnya berkata, ‘Wahai anakku! Tidurlah, karena kamu masih kecil.’ Dia berkata, ‘Wahai Ayahku! Pada hari manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya, saya akan berkata kepada Rabbku, ‘Sungguh, saya telah bertanya kepada ayahku tentang bagaimana cara bersuci dan shalat, tetapi ayah menolak menjelaskannya. Dia justru berkata, ‘Tidurlah! Kamu masih kecil’ Apakah ayah senang jika saya berkata demikian?’.” Ayahnya menjawab, ‘Tidak. Wahai anakku! Demi Allah, saya tidak suka demikian.’ Lalu ayahnya mengajarinya sehingga dia melakukan shalat bersama ayahnya.”
sumber;kisahmuslim.com

Tips Mengatasi Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak di bawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan kami pun pernah menyaksikan dengan mata kepala kami sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompleks ditangkap/ diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.

Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
  • dasar-dasar agama yang kurang
  • kurangnya kasih sayang orang tua.
  • kurangnya pengawasan dari orang tua.
  • pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
  • peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
  • kebebasan yang berlebihan
  • masalah yang dipendam
Dan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti pendidikan ibadah, pembinaan akhlak dan rutinitas ibadah.
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut. Namun dalam masalah ibadah, tentu saja perlu ada pemaksaan.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, jejaring sosial dll.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.
sumber; remajaislam.com

Minggu, 22 Maret 2015

Ja’far ash-Shadiq Imam Ahlussunnah

arabic market

Tokoh dari kalangan ahlul bait Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dicatut oleh Syiah sebagai tokoh sekte mereka, sebagai imam keenam dalam keyakinan Syiah Itsna Ayriyah, padahal jauh panggang dari api. Akidahnya sangat berbeda jauh dengan akidah sekte Syiah.
Nasab dan Kepribadiannya
Ia adalah Ja’far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abu Thalib. Lahir di Madinah tahun 80 H dan wafat di kota yang sama pada tahun 148 H, dalam usia 68 tahun.
Ash-Shadiq merupakan gelar yang selalu tersemat kepadanya, karena ia terkenal dengan kejujurannya dalam hadis, ucapan, dan tindakan. Ia tidak dikenal berdusta. Tidak hanya pada Syiah, gelar ini juga masyhur di kalangan umat Islam. Syaikhul Islam sering menyebutnya dengan gelar ini.
Laqob lain yang menempel pada Ja’far adalah al-imam dan al-faqih, karena memang ia adalah seorang ulama dan tokoh panutan dari kalangan ahlul bait. Namun yang membedakan keyakinan umat Islam dengan keyakinan Syiah, bahwa menurut umat Islam Ja’far ash-Shadiq bukanlah imam yang ma’shum, bebas dari kesalahan dan dosa.
Imam Ja’far ash-Shadiq dikarunia beberapa orang anak, mereka adalah Isma’il (dijadikan imam oleh Syiah Ismailiyah), Ismail adalah putra tertuanya, wafat pada tahun 138 H, saat ayahnya masih hidup. Kemudia Abdullah, dari Abdullah inilah terambil kun-yah Ja’far, Abu Abdullah. Kemudian Musa, ia dijadikan oleh Syiah Itsna Asyriyah sebagai imam yang ketujuh setelah Ja’far. Kemudian Ishaq, Muhammad, Ali, dan Fatimah.
Ja’far dikenal sebagai seorang yang dermawan dan sangat murah hati. Sifat ini seakan warisan dan tradisi dari keluarga yang mulia ini. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling murah hati di antara keluarga ini.
Dalam hal kedermawanan, ia juga mewarisi sifat kakeknya Ali Zainal Abidin yang terkenal dengan bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Kisah yang masyhur tentang Ali Zainal Abidin bahwa pada malam hari yang gelap, ia memanggul sekarung gandum, daging, dan membawa uang dirham di atas pundaknya, lalu ia bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan dari kalangan orang-orang fakir dan miskin di Kota Madinah. Keadaan demikian tidak diketahui oleh orang-orang yang mendapat pemberiannya sampai ia wafat dan penduduk Madinah merasa kehilangan dengan sosok misterius yang senantiasa membagi-bagikan uang dan makanan di malam hari.
Perjalanan Keilmuannya
Ja’far ash-Shadiq menempuh perjalanan ilmiahnya bersama dengan ulama-ulama besar. Ia sempat menjumpai sahabat-sahabat Nabi yang berumur panjang, seperti: Sahl bin Sa’id as-Sa’idi dan Anas bin Malik radhiallahu ‘anhuma. Dia juga berguru kepada tokoh-tokoh utama tabi’in seperti Atha bin Abi Rabah, Muhammad bin Syihab az-Zuhri, Urwah bin Zubair, Muhammad bin al-Munkadir, Abdullah bin Rafi’, dan Ikrimah maula Ibnu Abbas. Dia juga meriwayatkan dari kakeknya al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr.
Mayoritas ulama yang ia ambil hadisnya berasal dari Kota Madinah. Mereka adalah ulama-ulama tersohor, tsiqah, memiliki ketinggian dalam amanah dan kejujuran.
Adapun murid-muridnya yang paling terkenal adalah Yahya bin Sa’id al-Anshari, Aban bin Taghlib, Ayyub as-Sikhtiyani, Ibnu Juraij, dan Abu Amr bin al-‘Ala. Demikian juga imam darul hijrah, Malik bin Anas al-Ashbahi, Sufyan ats-Tsauri, Syu’bah bin al-Hajjaj, Sufyan bin Uyainah, Muhammad bin Tsabit al-Bunani, Abu Hanifah, dan masih banyak lagi.
Para imam hadis –kecuali Imam Bukhari- meriwayatkan hadis melalui jalurnya di kitab-kitab mereka. Sementara Imam Bukhari meriwayatkan hadis melalui jalurnya pada kita selain ash-Shahih.
Berkat keilmuan dan kefaqihannya, sanjungan para ulama pun mengarah kepadanya:
Abu Hanifah mengatakan, “Tidak ada orang yang lebih faqih daripada Ja’far bin Muhammad.”
Abu Hatim ar-Razi dalam al-Jarh wa at-Ta’dil, 2: 487 berkata, “(Dia) tsiqah, tidak perlu dipertanyakan kualitas orang sekaliber dia.”
Ibnu Hibban berkomentar, “Dia termasuk tokoh dari kalangan ahlul bait, ahli ibadah dari kalangan atba’ at-tabi’in, dan ulama Madinah.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memujinya dengan ungkapan, “Sesungguhnya Ja’far bin Muhammad termasuk imam, berdasarkan kesepakatan Ahlussunnah” (Minhaju as-Sunnah, 2:245).
Demikian sebagian kutipan dari para ulama yang meuji kedudukan Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq.
Ja’far ash-Shadiq Tidak Mencela Abu Bakar dan Umar
Orang-orang Syiah bersikap berlebihan terhadap Ja’far ash-Shadiq. Mereka mendaulatnya sebagai imam keenam. Pengakuan mereka ini hanyalah klaim sepihak saja. Buktinya, apa yang Ja’far ash-Shadiq yakini dan ia katakan sangat jauh berbeda dengan keyakinan-keyakinan Syiah.
Misalnya sikap Ja’far ash-Shadiq terhadap Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar al-Faruq. Besarnya kecintaan Ja’far kepada kedua tokoh Islam ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Abdul Jabbar bin al-Abbas al-Hamdani berkatam “Sesungguhnya Ja’far bin Muhammad menghampiriku saat hendak meninggalkan Madinah. Ia berkata, ‘Sesungguhnya kalian, insya Allah termasuk orang-orang shaleh di Madinah. Maka tolong sampaikan (kepada orang-orang), barangsiapa yang menganggapku sebagai imam ma’shum yang wajib ditaati, maka aku berlepas diri darinya. Barangsiapa yang menduga aku berlepas diri dari Abu Bakar dan Umar, maka aku pun berlepas diri darinya’,”
Ad-Daruquthni meriwayatkan dari Hanan bin Sudair, ia berkata, “Aku mendengar Ja’far bin Muhammad saat ditanya tentang Abu Bakar dan Umar, ia berkata, ‘Engkau bertanya tentang orang yang telah menikmati buah-buahan surga?’”
Pernyataan Ja’far ini sangat jelas bertolak belakang dengan keyakinan orang-orang Syiah yang mencela dan memaki Abu Bakar dan Umar serta mayoritas sahabat lainnya dan menjadikan hal itu sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ja’far ash-Shadiq tidak mungkin mencela mereka. Ibunya, Ummu Farwa adalah putri al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar ash-Shiddiq. Sementara neneknya dari jalur ibunya adalah Asma’ binti Abdurrahman bin Abu Bakar ash-Shiddiq. Apabila anak-anak Abu Bakar ini adalah paman-pamannya dan Abu Bakar sendiri adalah kakeknya dari dua sisi, maka sulit dibayangkan seorang Ja’far ash-Shadiq yang berilmu dan shaleh ini melontarkan cacian dan makian kepada kakeknya, Abu Bajar ash-Shiddiq.
Klaim Bohong Syiah
Pada masa Ja’far, bid’ah al-Ja’d bin Dirham dan pengaruh Jahm bin Shafwan telah menyebar. Sebagian kaum muslimin terpengaruh dengan akidah Alquran sebagai makhluk, akan tetapi Ja’far bin Muhammad mengatakan, “Bukan Khaliq (pencipta), bukan juga makhluk, tetapi kalamullah.” Akidah dan pemahaman seperti ini bertentangan dengan golongan Syiah yang mengamini Mu’tazilah, dengan pemahaman akidahnya, Alquran adalah makhluk.
Artinya prinsip akidah yang dipegangi oleh Ja’far ash-Shadiq merupakan prinsip-prinsip yang diyakini para imam Ahlussunnah wal Jamaah, dalam penetapan sifat-sifat Allah. Yaitu menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta menafikan sifat-sifat yang dinafikan Allah dan Rasul-Nya.
Ibnu Taimiyah berkata, “Syiah Imamiyah (Itsna Asyriyah), mereka berselisih dengan ahlul bait dalam kebanyakan pemahaman akidah mereka. Dari kalangan imam ahlul bait seperti Ali bin Husein, Muhammad bin Ali, Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq, dll. tidak ada yang mengingkari keyakinan melihat Allah di hari kiamat, tidak ada yang meyakini Alquran adalah makhluk, atau mengingkari takdir, atau menyatakan Ali merupakan khalifah resmi (sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), tidak ada yang mengakui imam yang dua belas adalah ma’shum atau mencela Abu Bakar dan Umar.”
Orang-orang Syiah juga berdusta dengan meyakini bahwa Ja’far ash-Shadiq adalah imam yang kekal abadi, tidak akan pernah mengalami kematian. Hingga saat ini, menurut mereka Ja’far ash-Shadiq telah menulis banyak karya untuk mendakwahkan ajaran Syiah. Di antara buku yang diklaim Syiah sebagai karya Imam Ja’far adalah Rasailu Ikhwani ash-Shafa, al-Jafr (buku yang memberitakan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi), ‘Ilmu al-Bithaqah, Ikhtilaju al-A’dha, Qiraatu al-Quran fi al-Manam, dll.
Sebuah prinsip yang harus kita pegang adalah kita tidak menerima suatu perkataan pun dari Ja’far ash-Shadiq dan imam-imam yang lain, kecuali dengan sanad yang bersambung, diriwayatkan dari orang-orang yang terpercaya, dan didukung dalil, maka baru perkataan tersebut bisa kita terima. Dan yang perlu diketahui, pada masa hidup Ja’far ash-Shadiq adalah masa-masa yang kering dari karya tulis (80-148 H).
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Syariat mereka (Syiah) tumpuannya berasal dari riwayat sebagian ahlul bait seperti Abu Ja’far al-Baqir, Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq, dan lainnya. Tidak diragukan lagi, mereka (yang dijadikan Syiah sebagai tumpuan riwayat) adalah orang-orang pilihan milik kaum muslimin dan imam-imam umat ini. Ucapan-ucapan mereka mempunyai kemuliaan dan nilai yang pantas didapatkan oleh orang-orang seperti mereka. Namun sayang, banyak nukilan dusta banyak disematkan kepada mereka. Kaum Syiah tidak memiliki kapasitas dalam hal periwayatan. Mereka layaknya ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani), semua riwayat-riwayat yang mereka jumpai dalam buku-buku mereka, langsung mereka terima (tanpa selesksi). Berbeda dengan Ahlussunnah, mereka mempunyai kapasitas yang mumpuni dalam ilmu periwayatan, sebagai piranti untuk membedakan mana kabar yang benar dan kabar yang dusta.” (Minhaj as-Sunnah, 5: 162).
Diadaptasi dari muqoddimah tahqiq kitab al-Munazharah (Munazharah Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq ma’a ar-Rafidhi fi at-Tafdhili Baina Abi Bakr wa ‘Ali) karya Imam al-Hujjah Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq, tahqiq Ali bin Abdul Aziz al-Ali Alu Syibl.
Sumber: Majalah As-Sunnah Edisi 05/X/1427H/2006M kisahmuslim.com

Kisah Muallaf Kenya yang Masuk Islam Setelah Berzina Saat Natal


Kisah Muallaf Kenya yang Masuk Islam Setelah Berzina Saat Natal
Dok/Imam Muhammad
Daniel, kanan, bersama penulis. Gambar sengaja dikaburkan sesuai permintaan narasumber.


CERITA kecil di Hari Raya Natal. Sebut saja nama kawan saya Daniel. Dia bercerita banyak soal masa-masa “nikmat” saat masih beragama Kristen. Ada sisi menarik yang perlu saya sampaikan dari hasil cerita dia.
“Aku ingin bercerita sepenggal kisah masa silamku. Dahulu, aku saat masih beragama Kristen, Natal adalah waktu yang sangat kami (para pemuda, para pria) idam-idamkan,” ujar Daniel memulai kisahnya.
“Mengapa?” tanya saya penuh penasaran dalam bincang-bincang dengannya di sebuah perguruan tinggi wilayah Hajj Yusuf, Sudan, beberapa waktu lalu.
“Mari kita minum teh dulu,” ajaknya sembari dia menuangkan teh panas ke gelas saya.
“Alhamdulillah, aku sekarang Muslim setelah 7 tahun yang lalu merasakan ‘kenikmatan’ itu,” katanya lagi seraya mempersilakan saya menikmati teh panas.
Penasaran saya memuncak, ingin rasanya saya menggerakkan mulutnya, untuk segera melengkapi cerita yang dia mulai. Beberapa tegukan teh panas ia habiskan. Ia memasang kaos kaki lalu memakai sepatu dan melanjutkan ceritanya.
“Kami dahulu menjadikan malam menjelang Natal, malam 25 Desember, (sebagai) tempat untuk ‘bercocok tanam’ yang amat subur. Malam itu kami di dalam gereja berdoa khidmat, menangis-nangis, setelah itu makan-makan. Dan terakhir paling di luar dugaan, yaitu malam mematikan lampu. Dahulu aku tak paham, aku pikir dunia ini adalah akhir kehidupan. Hingga semua apa yang kulakukan terasa biasa-biasa saja, termasuk keluar-masuk gereja. Aku bangga dengan keyakinanku. Tapi entah malam itu, sepertinya malam konyol buat keyakinanku,” tuturnya menyambung cerita.
Gereja tersebut terletak di Nairobi, ibukota Kenya. Para jemaat, kata Daniel, dijemput dengan bis besar di desa-desa pada malam hari. Di dalam gereja pun mereka menikmati jamuan makan dan minum.
“Setelah makan-makan, pengurus gereja mengajak untuk mematikan lampu dan memilih satu atau dua wanita untuk dijadikan pasangan buat berdansa, meminum khamr sampai pada ‘halal’-nya berzina. Kami seperti hewan satu dengan lainnya. Hingga setelah peristiwa mengerikan itu aku mencoba berpikir betapa kami ini kotor dan menjijikan. Dari sinilah mulai muncul rasa penasaranku terhadap keyakinan lain. Aku melihat orang yang beribadah di lain tempat, laki laki sendiri dan perempuan sendiri. Mereka bersuci dan berseragam. Aku melihat mereka beribadah dan beribadah tak pernah menyalahkan satu dengan yang lain.”
Awal Mula Masuk Islam
Daniel, pria lajang brewok hampir menginjak umur 28 tahun ini, terus bercerita penuh semangat. Dengan bahasa Arab yang amat mudah dicerna, pria jebolan Ma’had Hajj Yusuf setengah tahun yang lalu ini mencampur aduk antara bahasa Arab dan Inggris.
“Awal masuk Islam aku melihat (Jamaah) Tabligh. Kemudian aku mencoba untuk belajar dengan mereka sedikit-sedikit. Ada cerita menarik saat aku baru masuk Islam. Suatu hari aku pergi ke ibukota Kenya, Nairobi, di sana aku shalat. Saat itu imam sudah pada rakaat ke-3, aku baru datang, alhasil aku telat 2 rakaat. Namun, saat imam salam dan aku pun ikut salam, sedangkan jamaah yang masbuk menuruskan shalat, aku hanya diam dengan kepolosanku.”
“Aku belum belajar banyak soal Islam, hanya tahu sedikit saja. Salah seorang yang masbuk bertanya padaku, ‘Kenapa kamu tidak berdiri seperti kami berdiri?’ Aku jelaskan, ‘Kalau aku berdiri lagi imamku siapa? Maafkan aku karena aku baru masuk Islam.’ Pria yang bertanya ini pun memaklumiku dan beliau meminta aku belajar  tata cara shalat. Aku tiap hari datang ke masjid itu hingga 5 kali belajar. Namun belakangan hari beliau tak terlihat lagi dan tak memberi kabar. Namun hikmah perjalananku ke ibukota luar biasa. Selain aku belajar untuk mencari maisyah, aku tahu istilah masbuk dalam shalat.”
Dia berpesan buat umat Muslim soal hari Natal. Anak ke-4 dari 6 bersaudara ini mengatakan, banyak Muslim sekarang tak paham soal “Happy Christmas”.
“Hakikat ‘Happy Christmas’ adalah ibadah, karena kami (saat Kristen) percaya tuhan itu 3 dan Isa adalah anak tuhan. Kami merayakan dengan makan roti sebagai simbol penyelamatan daging Isa dan khamr darah Isa. Dilanjutkan merusak tubuh pada tanggal 26 (Desember) untuk merasakan sakitnya disalib ini. Demi toleransi atas penyiksaan Tuhan kami,” jelasnya.
Daniel pun menyampaikan nasihat buat umat Islam yang masih merayakan Natal. “Sesungguhnya perayaan-perayaan hari raya seperti Natal ini mengandung nilai kekufuran,” katanya.
“Yaitu menyandangkan sifat tuhan kepada Al-Masih Isa bin Maryam, reinkarnasi, memberhalakan Isa, menganggapnya sebagai anak Allah, ia mati disalib, dan keyakinan lainnya. Dan keyakinan tersebut telah membuat Allah Ta’ala murka. Sesungguhnya ikut serta dalam perayaan batil tersebut, memfasilitasi atau mengamankannya, menunjukkan kecocokan dan keridhaan terhadap perayaan itu dan pengakuan akan kebenaran keyakinan mereka,” jelasnya.
“Walaupun orang yang ikut-ikutan merayakan hari raya tersebut meyakini berbeda aqidah dengan mereka, tapi ia berada di atas bahaya besar akibat kejahilannya dalam sikapnya tersebut. Karena keridhaan terhadap kekufuran adalah kekufuran juga,” tambah pria asli Kenya ini.
“Kenapa kalian (umat Islam, Red) rela mengatakan tuhan mereka selamat? Sungguh tanggal 25 Desember itu tak ada sangkut pautnya dengan Isa karena Bibel telah berbohong,” tambahnya lagi.
Jadi Penghafal al-Qur’an
Daniel mengisahkan, dia masuk Islam setelah melihat Jamaah Tabligh yang berdakwah dengan tangan dingin. Selain itu pamannya yang Kristen menganjurkannya banyak membaca buku Sunnah Nabi dan terjemahan berbentuk bahasa Sohiliah. Bahasa ini digunakan di negara Kenya, Tanzania, dan Uganda.
“Aku berangkat ke Nairobi, ibukota Kenya, untuk bekerja. Dan hasilnya aku belikan buku hasil masukan dari pamanku. Setelah banyak baca buku, aku masuk pesantren dan masuk Islam lewat pesantren itu. Empat tahun memeluk Islam, tapi shalat sepekan sekali yaitu Jumat saja. Bahkan aku sempat kembali mujrim (pelaku keburukan, Red) lagi karena pekerjaanku dan kerasnya perjuangan di ibukota. Namun, alhamdulillah Allah menyelamatkan aku dari jahiliyah. Cahaya baru datang, panggilan berhijrah ke Sudan,” tuturnya.
Dia melanjutkan kisahnya, “Aku belum tamat SMA, karena aku menjadi tulang punggung keluarga. Ayahku nikah lagi dan kakakku yang perempuan sedang semangat-semangatnya belajar. Jadi aku biarkan dia yang belajar dan aku kerja buat kehidupan keluargaku. Yang penting kakakku selesai (belajar). Tapi semua telah indah, aku bisa hijrah ke Sudan dan memeluk Islam. Tapi aku mohon doa kalian karena (keluarga) yang lain masih belum bersyahadat. Semoga ketika aku pulang nanti bisa menjadi penerang buat keislamaan mereka. Aku bertekad untuk menghafal al-Qur’an sebelum umurku genap 30 tahun.”
Daniel mengaku, setelah masuk Islam pada 2006 lalu. Baru 3 tahun belakangan ini dia bisa mengaji.
“Alhamdulillah sekarang sudah punya hafalan sekitar 5 juz. Mohon doanya,” tutupnya penu¬h semangat. “Besok masak ayam,” katanya lagi kepada saya dengan logat Indonesia.*/Seperti dituturkan Imam Muhammad, Pelajar Indonesia di Sudan asal Balikpapan, Kalimantan Timur
sumber; www.hidayatullah.com

Kata Orang: “Kuliah Gak Guna, Ijazah Buat Apa, Yang Penting Pengalaman” Apa Benar Begitu



Buat Apa Kuliah? Melihat pernyataan beberapa orang yang salah dalam memahami pendidikan di universitas, mendorong saya untuk bertukar pikiran dengan salah satu teman SMA terbaik saya yang luar biasa bernama Martin Leonard Tangel, yang saat ini sedang mendalami pendidikan PhDnya di Tokyo Institute of Technology.
Jujur, saya agak miris kasihan melihat banyak orang yang sepertinya merendahkan pendidikan di universitas, karena mereka tidak mengetahui esensi yang dicari dalam kuliah itu bukanlah uang tetapi ilmu.
Tanpa merendahkan orang-orang yang berpendapat “Kuliah Gak Guna, Ijazah Buat Apa, Yang Penting Pengalaman” saya ingin menyampaikan pendapat teman saya ini kepada Anda untuk membuka wawasan Anda, bahwa orang-orang yang menyatakan demikian benar-benar out of context. Karena hal yang menjadi fakta adalah:
  1. Kuliah itu ada gunanya, yaitu  buat mengenal dan memperdalam keahlian berpikir scholastic dengan orang-orang yang punya minat yang sama (sekalian networking). Kuliah itu tempat setiap anggota untuk memproyeksikan energi intelektualnya ke suatu fokus.
  2. Ijazah itu guna, karena itu pengakuan kalau kita sudah dididik sesuai dengan standard, jadi diharapkan punya scholastic skill yg standard. Dalam hal ini kita jadi ahli di bidang yang dipilih.
  3. Kuliah = nyari pengalaman. Bayangin kalo semua orang di bumi tidak ada yang kuliah, semuanya cuma ‘nyari pengalaman’, bakal kaya apa bumi ini, kacau/chaotic, ilmu & aplikasinya bakal mati-hidup-punah karena tidak ada yang mengurus. Bakal banyak orang yang reinventing the wheel. Dunia kembali memasuki abad kegelapan & aliran2 mistik bakal bertumbuh.
Beliau juga menjelaskan bahwa sedikitnya ada 2 hal yg jelas2 bukan tujuan kuliah:
  1. Tujuan kuliah itu bukan buat nyari duit. Tujuan kuliah itu buat mempelajari ilmu yg bersangkutan. Kalau mau cari duit, mending langsung terjun nyari duit.
  2. Tujuan kuliah bukan buat nyari kerja. Perkara perusahaan butuh tenaga sarjana di bidang tertentu, itu cuma konsekuensi karena mereka butuh tenaga ahli, tapi tujuan kuliah bukan buat cari kerja.
Titik awal yang benar penting bagi orang yang pengen kuliah. Kalau motivasinya buat cari duit/kerja, bisa terancam DO ditengah jalan karena jadi korban situasi akibat diterpa gosip (misal: tenaga IT udah ga dibutuhkan, atau kuliah kedokteran tidak pulang modal).  Kalau titik startnya salah, ilmu yang bersangkutan juga jadi tidak berkembang.
Kemudian kita lihat tokoh publik seperti Steve Jobs sebenarnya pengen banget kuliah, cuma karena tidak ada uang, terpaksa dia DO di tahun pertama (sebagai kepeduliannya, Steve pengen banget liat anaknya di wisuda universitas). Bill Gates juga mau DO cuma gara2 masa depannya di Microsoft udah jelas & punya visi. Sedangkan Sergey Brin pendiri Google malah lulusan Ph.D & dosen di Stanford.
Segala sesuatu tidak sedangkal yang bisa dilihat mata
Kesimpulan: Pandangan saya sebagai penulis di blog ini adalah kuliah itu perlu untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam berpikir lebih jauh. Anda mungkin tidak merasakan hasilnya seketika, tapi dalam jangka panjang akan ada perbedaan pola pikir yang besar antara orang yang kuliah dan tidak kuliah dalam menangani permasalahan dan menciptakan solusi. Jika Anda melihat ada orang yang berhasil dalam hidupnya dengan tidak kuliah…well…telusuri dulu latar belakangnya! Apakah orang tuanya pengusaha? Apakah lingkungan tempat dia berada adalah lingkungan positif yang memungkinkan untuk berkembang? apakah dia sering baca buku? Bagaimana pergaulan dengan teman-temannya? Jika dia berhasil, saya berani pastikan dia adalah orang yang senang sekali belajar! Tidak ada jalan lain untuk berhasil selain belajar meningkatkan kualitas diri dan dkelilingi oleh lingkungan atau mentor yang mempunyai mental sukses. Bagaimana dengan sarjana yang tidak berhasil? Well… jawaban saya cuma satu, karena mereka berhenti belajar setelah lulus kuliah. Semoga artikel ini menjadi inspirasi buat banyak orang, karena biar bagaimanapun pendidikan selalu jauh lebih banyak menciptakan orang-orang berhasil dan terbukti dalam jangka panjang. Steve Jobs, pendiri Apple, Bill Gates, pendiri Microsoft, Warren Buffet, pendiri Berkshire Hathaway, Donald Trump pengusaha real estate, Sergey Brin pendiri Google dan jutaan orang lainnya. Apakah mereka tidak kuliah? Jadi masihkah Anda berpikir kuliah tidak berguna? Sepertinya saya tidak perlu menjawab karena Anda yang dapat menilainya secara objektif.
Orang akan mati secara pikiran tanpa belajar 
 
sumber;lefrandi.wordpress.com

Sabtu, 21 Maret 2015

Guru Pengajar dan Guru Pendidik

Pengertian guru dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Menurut pengertian di atas, tugas utama seorang guru adalah mengajar, yaitu membuat orang lain memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya. Namun, benarkah tugas seorang guru hanyalah sebatas mengajar? Apakah hanya sebatas membuat seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dan tidak bisa menjadi bisa?
Dalam Bahasa Jawa, guru adalah akronim dari kata digugu dan ditiru. Digugu artinya menjadi tempat menimba ilmu atau tempat bertanya, sedangkan ditiru artinya diikuti seluruh tindak tanduknya. Ada pepatah klasik yang mengatakan bahwa kalau guru kencing berdiri, maka murid akan kencing berlari. Hal ini secara tersirat mengandung makna betapa berpengaruhnya peran seorang guru terhadap murid-muridnya. Tidak hanya menjadikan muridnya tahu, bisa, dan paham. Tapi juga turut berperan mempengaruhi karakter murid-muridnya berdasarkan apa yang ia contohkan dan ajarkan.
Selain sebagai pengajar, sudah seharusnya guru juga menjadi seorang pendidik, yang artinya menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan akhlak yang baik. Menjadi guru tidak saja bertanggungjawab terhadap permasalahan akademis, namun juga pada perkembangan psikologis dan kepribadian siswanya. Seorang pendidik sudah pasti bisa mengajar, namun seorang pengajar belum tentu bisa mendidik. Seorang guru dituntut untuk dapat melakukan keduanya; mengajar dan mendidik. Tentunya hal itu bukanlah perkara mudah untuk dipraktikkan. Seringkali seorang guru terjebak pada sistem dan kebiasaan sehingga lebih dominan berperan sebagai seorang pengajar dan bukan pendidik.
Pengajar dan pendidik sepertinya merupakan dua kata yang memiliki makna sama. Sepintas memang terasa mirip, namun sebenarnya perbedaan antara keduanya memiliki efek yang sangat besar. Pengajar yang berasal dari kata ajar dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti). Dari sini dapat dipahami bahwa ajar; mengajar adalah suatu tindakan untuk membuat orang lain mengerti, atau paham akan sesuatu. Sedangkan pendidik berasal dari kata dasar didik, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Dalam praktik kesehariannya juga dapat kita temui perbedaan kontras antara pengajar dan pendidik. Guru yang bertipikal seorang pengajar pada umumnya tidak disukai oleh para murid. Seringkali murid-muridnya mengeluhkan metode belajar dan watak si guru tipe pengajar yang cenderung galak atau masa bodoh. Dalam kesehariannya di kelas si guru pengajar lebih sering mendiktekan buku di depan kelas, kaku, dan seringkali memberikan efek traumatis bagi murid-muridnya. Suasana kelas jadi membosankan dan siswa tak ubahnya sebagai robot yang digerakkan oleh sistem dan guru sebagai pemegang kendalinya.
Lain hal dengan guru bertipikal pendidik. Di samping perannya sebagai pengajar, guru ini juga merasa bertanggungjawab kepada siswanya. Baik itu secara akademis maupun psikologis. Tipe guru seperti ini yang umumnya dicintai oleh siswa dan benar-benar dapat memberikan dampak positif terhadap akhlak, dan budi pekerti siswa. Ia tegas namun tidak keras. Melihat masalah dari dua sisi dan tidak terjebak pada label siswa nakal dan siswa baik. Bertanya pada siswa saat ada masalah dan tidak menasihati dengan menceramahi, namun lebih pada pendekatan-pendekatan secara persuasif.
Seorang Guru yang baik juga pandai mengatur jarak pada siswa, kapan mesti menjadi guru dan kapan menjadi mitra belajar. Ia sadar bahwa rasa hormat dari siswa didapat dengan konsistensi, pembuktian dan rasa saling percaya. Guru pendidik tidak mudah mengancam, tapi jika mengancam ia memberikan sangsi sesuai aturan dan kewajaran. Tak lain tujuannya agar menimbulkan efek jera dan memberikan pelajaran kepada siswanya. Inilah yang dinamakan ketegasan.
Jadi, teruntuk para calon guru, sekarang sudah bukan zamannya lagi membaca buku dan mendiktekannya di depan kelas. Bukan zamannya lagi memberikan tekanan yang membuat peserta didik traumatis. Zaman sudah berubah, zaman semakin maju dengan teknologi yang semakin berkembang setiap detiknya. Di samping perkembangan teknologi yang sudah sedemikian pesat, para peserta didiki juga perlu diberikan sesuatu yang dapat membuat mereka tetap dalam koridor akhlak yang baik, dan tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyesatkan. Jadilah guru yang lengkap yaitu sebagai pengajar sekaligus pendidik. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan bangsa, khususnya generasi berikutnya yang akan serta-merta menggantikan kita di kemudian hari
sumber; kompasiana.com

Apa Pentingnya Sarjana

Untuk apakah kita kuliah mahal-mahal, jika kemudian gelar sarjana yang kita peroleh tak banyak membantu masa depan kita. Mungkin ada dari sebagian kalian yang menjadikan kuliah sebagai pembelajaran ilmu yang akan sangat berguna dalam menata masa depan. Namun sebagian yang lain, kuliah hanyalah sebatas mencari gelar untuk menaikkan pangkat atau sekedar gengsi-gengsian. Terlepas dari semua itu, berapa banyak orang yang telah meraih gelar Sarjana namun tidak lebih pandai dari seorang lulusan SMA. Atau seorang lulusan Sarjana tidak lebih beruntung dalam pekerjaan dan bisnis dibandingkan dengan tamatan SMP. Berapakah jumlah sarjana nganggur saat ini? Badan Pusat Statistik merilis, per februari 2010 sebanyak 1,22 juta sarjana menganggur, atau 14,24% dari jumlah pengangguran yang ada. Justru lapangan kerja lebih banyak diciptakan oleh orang-orang yang hanya lulusan Sekolah Dasar.
Saya bukan tidak suka gelar Sarjana atau mengajak anda untuk berhenti kuliah, karena saya sendiri juga sarjana pendidikan. Saya hanya ingin mengajak kita semua untuk lebih bijaksana dalam menata masa depan dengan bekal gelar sarjana yang kita peroleh. Dan janganlah memandang status sosial seseorang dari tingkat pendidikan formalnya.
Kenyataan dalam kehidupan masyarakat kita, dan mungkin kita juga menjadi bagian dari orang-orang yang sering memandang orang lain dari sudut pandang status pendidikan formal. Tengok saja berapa sarjana wanita yang rela menyendiri sampai usia yang lebih dari matang demi menjaga gengsi karena yang melamarnya selama ini hanyalah lulusan SMA semua. Ini fenomena yang sering saya lihat ketika seseorang minta di carikan jodoh, kriteria pertama yang mereka inginkan selalu kesamaan tingkat pendidikan. Bukankan sekali lagi kedewasaan bukan di ukur dari pendidikan formal?
Mungkin gelar itu penting bagi sebagian orang dalam proses pengembangan diri, orang yang punya gelar akan lebih percaya diri ketika tampil didepan umum dan dalam bergaul dari pada lulusan SMA. pada saat yang lain gelar itu juga bisa menaikkan status sosial dan mengantarkan seseorang pada posisi pergaulan yang lebih tinggi. Jika itu yang menjadi anggapan kalian sebagai seorang sarjana, mungkin hanya akan ada sedikit komunitas yang punya anggapan yang sama akan hal itu. Komunitas mereka yang memperjual belikan gelar dan komunitas mereka yang sering merekayasa gelar yang sesungguhnya tidak pernah disandangnya.
Belajar di bangku kuliah tidak lebih dari sekedar sebuah peta ilmu yang harus kita cari sumber ilmu yang sebenarnya. karena perkuliahan dikelas hanya singkat dan kalau tidak boleh dibilang sangat sulit, akan kurang maksimal untuk memperoleh ilmu yang lebih mendalam. Kenapa bisa begitu? penjelasannya sederhana, saya bukan sarjana komputer tapi dalam ilmu komputer saya bisa mengalahkan kemampuan teteh saya yang sarjana komputer. Saya lulusan Kependidikan Islam dari UIN Sunan Kalijaga, tapi temen saya yang lulusan Tehnik Elektro jauh lebih fasih dalam penguasaan ilmu agama pada hal dia juga bukan lulusan Pesantren.
Lalu apa pentingnya kuliah dan menjadi sarjana? Tanyalah pada diri anda sendiri, dan rasakan sejauh mana manfaat dari proses perolehan gelar hingga aplikasinya dalam  kehidupan. Bagi anda yang tidak berkesempatan menikati pendidikan di bangku kuliah, janganlah berkecil hati. Bukankah ilmu itu bisa kita peroleh dimana saja?! dan bukankah ada banyak orang juga yang bisa meraih sukses justru ketika drop out dari bangku kuliah. Apapun latar belakang pendidikan anda, semoga puncak kesuksesan seperti yang anda impikan bisa tercapai.
sumber; www.absubranto.com

Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia

Berbicara mengenai Pendidikan, kita semua pasti sudah mengetahui bahwa begitu pentingnya pendidikan bagi manusia. Dengan adanya pendidikan ini maka manusia atau seseorang dapat mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan Sumber Daya Manusia yang tinggi. Hal-hal tersebut menjadi salah satu modal yang berharga yang dapat kita miliki untuk tetap hidup di zaman yang serba sulit ini.
Pendidikan, kemampuan, pengetahuan, dan wawasan sangat dibutuhkan dalam memulai atau melamar suatu pekerjaan. Mulai bangku Sekolah Dasar, pendidikan sudah kita dapatkan. Nah untuk mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pentingnya pendidikan bagi manusia di bawah ini adalah ulasannya.
pendidikan

Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia

Untuk Karir atau Pekerjaan
Pendidikan sangat penting karena untuk melengkapi kita dengan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja serta membantu kita dalam mewujudkan tujuan karir. Keahlian merupakan pengetahuan yang mendalam mengenai suatu bidang tertentu yang dapat membuka peluang karir bagus untuk masa depan. Sehingga dengan adanya pendidikan yang layak dan baik maka dapat membantu kita sebagai manusia untuk mewujudkan impian.
Menjadi Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter
Pentingnya pendidikan bagi manusia berikutnya adalah untuk menjadikan manusia yang lebih baik dan berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir juga sangat penting untuk menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat kita beradab. Pada umumnya Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban. Pendidikan membuat kita sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta memutuskan. Menumbuhkan karakter pada diri sendiri juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber Daya Manusia yang lebih baik. Baca Juga Bahaya Minuman Bersoda
Membantu dalam Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting di dalamnya. Sehingga manusia yang baik membutuhkan suatu pendidikan. Dalam dunia yang kompetitif dan bersaing, pendidikan adalah jalan untuk dapat bersaing. Sebagian besar menyadari dengan adanya pendidikan yang baik maka menghasilkan manusia yang baik. Tidak hanya pendidikan saja, namun juga memerlukan keahlian yang cukup dalam membuat maju suatu bangsa.
Memberikan Pengetahuan
Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah dengan adanya mendapatkan pengetahuan yang luas. Pendidikan memberikan pelajaran yang begitu penting bagi manusia mengenai dunia sekitar, mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan. Pendidikan yang sebenarnya diperoleh dari pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan kita. Maka dari itu banyak Pemerintah yang menganjurkan pendidikan yang baik di mulai sejak dini, agar ketika kelak dewasa mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.
Memberikan Pencerahan dalam Kehidupan
Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salah di dalam pikiran kita. Selain itu juga dapat membantu dalam menciptakan suatu gambaran yang jelas mengenai hal di sekitar kita, juga dapat menghapus semua kebingungan. Orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak dalam menyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka sudah mempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.
Itulah pembahasan mengenai pentingnya pendidikan bagi manusia yang dapat anda ketahui. Sekian dan semoga bermanfaat.
sumber;dbagus.com

Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yg pernah terjadi di Bumi ini…

Sekian ratus tahun yang lalu…
Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.
Tak berapa lama kemudian….
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana.
Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut.
Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa.
Namun, ketika akan mengetuk pintu… terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya.
Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbannya di depan pintu dan berbaring diatasnya.
Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah..
di depan pintu…
dengan udara malam yang dingin melilit…
hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi..
karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah…
Dan ternyata, di dalam rumah..
persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya..
Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu.
Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.
malam itu… tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana… karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.
dan Nun jauh di langit….
ratusan ribu malaikat pun bertasbih….
menyaksikan kedua sejoli tersebut…
SUBHANALLAH WABIHAMDIH
betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina
terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona…
saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati…
Tahukah Anda… siapa mereka..?
Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.
Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak.
dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut.
Amiin…amiin ya rabbal’alamiin….
sumber; virouz007

Jumat, 20 Maret 2015

Cara Penyelesaian Masalah Sosial dalam masyarakat

Pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya akan menimbulkan
kejahatan dan permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan
masalah sosial yang harus kita atasi. Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai
persoalan sosial dengan peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama,
tetua adat, dan Iain-Iain. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak
dalam membantu mengatasi masalah sosial antara lain :
A. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
B.Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam
menghadapi persoalan sosial.
C. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut
memberikan beasiswa.
D. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)
membantu dalam berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai bantuan
berupa materi.
E. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO memberikan
bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
F. Para dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada
masyarakat sekitarnya berupa materi.
G. Organisasi pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan
para remaja putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha mengatasi
pengangguran.
H. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan
Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai
program untuk mengatasi masalah sosial antara lain:
a. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
b. BOS diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar
sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.
c. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
d. BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan
sebagai dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
e. Pemberian Kartu Askes
f. Bagi keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya
ringan atau gratis.
g. Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin)
h. Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan
harga yang sangat murah.
i. Pemberian Sembako
a. bantuan pangan lainnya berupa sembako, dengan harga murah.
. Hambatan dalam Mengatasi Masalah Sosial
b. Berbagai bantuan dari pemerintah kadang-kadang tidak tepat
sasaran. Contohnya orang yang mampu justru mendapat dana
bantuan sedangkan yang miskin tidak mendapat dana bantuan.
c. Kurang disiplinnya petugas dalam menyalurkan bantuan pemerintah.
d. Terdapat pihak-pihak yang menyalahgunakan bantuan dari
pemerintah maupun luar negeri.
e. Kurang adanya kerja sama dari masyarakat yang mengalami masalah
sosial terhadap bantuan yang diberikan pemerintah.
f. Penyuluhan maupun pelatihan keterampilan yang diberikan kepada
masyarakat kadang-kadang tidak ditanggapi sebagaimana mestinya.
g. Ada pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan
sosial.
sumber; apramesywary

Rabu, 18 Maret 2015

KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

   Lingkungan adalah sesuatu yang ada di sekitar manusia yang dapat memengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk manusia terlibat di dalamnya. Manusia harus menyadari bahwa lingkungan merupakan sarana pengembangan hidup yang harus dijaga kelestariannya.
                Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsure lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Unsur-unsur  lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu:
a. unsure hayati (biotk)
                yaitu usur lingkungan hidup yang terdiri dari mahluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik.
b. unsur social budaya
                yaitu lingkungan social dan budaya yang dibuat oleh manusia berupa sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam prilaku sebagai mahluk social.
c. unsure fisik (abiotik)
                yaitu unsure lingkungan hidup yang terdiri dari mahluk tak hidup seperti tanah, air, iklim, udara dan lain sebagainya. Keberadaan unsure ini sangat besar bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

MASALAH  LINGKUNGAN  HIDUP
                Lingkungan hidup harus kita jaga kelestariannya sampai dunia ini berakhir. Siapapun wajib menjaga keindahan dan kenyamanannya. Jangan sampai  lingkungan kita hancur karena ulah kita sendiri. Meskipun dalam suatu pemerintahan terdapat peraturan tentang pelestarian lingkungan,tapi masih banyak manusia yang belum sadar dalam pelestariannya merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi.
                Masalah lingkungan disebabkan oleh dua factor:
a.) ulah manusia
                contoh masalah lingkungan yang  disebabkan manusia dapat berupa pencemaran yang disebabkan oleh limbah industri, penebangan hutan yang tak terkendali,perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi.
b.) factor alam
                Masalah lingkungan ini tidak disebabkan oleh manusia, melainkan oleh factor alami yang memang biasa terjadi karena pengaruh cuaca, iklim,sifat alam dan factor alam lainnya. Misalnya gunung meletus, banjir bandang,gempa bumi, kekeringan panjang dan lain sebagainya.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
                Upaya pelestarian lingkungan tidak harus dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan oleh semua manusia yang hidup di bumi. Hal ini sangat penting,  karena generasi berikutnya akan ikut merasakan hidup di bumi. Kita tidak boleh memberikan beban lingkungan kepada anak cucu kita. Tapi mereka tetap harus kita ajarkan mengenai menjaga lingkungan.
                Mulai hari ini mari kita buang sampah pada tempatnya agar tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menyebabkan banjir, menanam pepohonan di lahan kosong agar tidak menyebabkan kelangkaan pepohonan dan terlebih lagi itu dapat mengurangi pemanasan global, tidak menganggu habitat binatang-binatang di alam bebas, jangan merokok dan membuang rokok di sembarang tempat karena dapat menyebabkan kebakaran dan yang terpenting adalah cintai lingkungan sebagaimana anda mencintai hal yang istimewa.
sumber; sanusiadam79

pengolahan sampah

Sampah memang telah menjadi sesuatu yang mempunyai dua sisi bagi kita, yakni baik dan buruk. Namun dari dua sisi tersebut, sisi buruk dari sampahlah yang paling dominan. Padahal sumber sampah terbesar adalah dari kegiatan manusia sehari-hari. Sisi baik dari sampah biasanya kita dapatkan setelah sampah tersebut diolah kembali. Contoh nyatanya adalah pupuk dari sampah organik. Nah sudah saatnya sekarang anda belajar untuk mengolah sampah. Tapi sebelumnya mari kita kenali dulu apa itu pengolahan sampah….

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
  • mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
  • mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup
Beberapa Metoda Pengolahan:
Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktifitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan
Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut “Perlakuan panas”. kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu.
Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat , cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Pengkremasian biasa dilakukan dinegara seperti jepang dimana tanah begitu terbatas ,karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat.Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik , contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.
Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan “pengurangan sampah”. Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
Mudah-mudahan dengan membaca artikel ini, anda bisa mulai mengolah sampah agar tidak lagi mendapatkan sisi buruk dari sampah saja. Sumber artikel dari alpensteel.com

Selasa, 17 Maret 2015

hidayah

Hidayah itu adalah hak prerogatif Allah. Adapun dakwah yang kita lakukan, adalah jalan.. yang orang lain dapat pilih, atau abaikan. Hidayah itu mutlak hanya Allah yang dapat memberi, ia datang tak terduga-duga. Menyinari hati yang membeku, hingga hati itu meleleh. Membuka hati yang tertutup, hingga kebenaran bisa masuk dan tertanam di sana.
Jalan hadirnya hidayah seringkali merupakan jalan yang tidak kita duga, seperti kisah masuk islamnya Hamzah.
***
Di tengah suhu yang diliputi awan kezhaliman dan penindasan, tiba-tiba muncul seberkas cahaya yang menyinari jalan, yaitu masuk islamnya Hamzah bin Abdul Muththalib radhiallaahu ‘anhu . Dia masuk Islam pada penghujung tahun ke-6 dari kenabian, lebih tepatnya pada bulan Dzulhijjah.
Mengenai sebab keislamannya adalah bahwa suatu hari, Abu Jahal melewati Rasulullah di bukit Shafa, lalu dia menyakiti dan menganiaya beliau. Rasulullah diam saja, tidak berbicara sedikitpun kepadanya. Kemudian dia memukuli tubuh beliau dengan batu dibagian kepala sehingga memar dan darah mengalir. Selepas itu, dia pulang menuju tempat pertemuan kaum Quraisy di sisi Ka’bah dan berbincang dengan mereka. Kala itu, budak wanita Abdullah bin Jud’an berada di kediamannya diatas bukit Shafa dan menyaksikan pemandangan yang belum lama terjadi. Kebetulan, Hamzah datang dari berburu dengan menenteng busur panah. Maka serta merta dia memberitahukan kepadanya perihal perlakuan Abu Jahal tersebut.
Menyikapi hal itu, sebagai seorang pemuda yang gagah lagi punya harga diri yang tinggi di kalangan suku Quraisy, Hamzah marah berat dan langsung bergegas pergi dan tidak peduli dengan orang yang menegurnya. Dia berkonsentrasi mempersiapkan segalanya bila berjumpa dengan Abu Jahal dan akan memberikan pelajaran yang paling pahit kepadanya. Maka, manakala dia masuk Masjid (al-Haram-red), dia langsung tegak persis di arah kepala Abu Jahal sembari berkata: “hai si hina dina! Engkau berani mencaci maki keponakanku padahal aku sudah memeluk agamanya?”.
Kemudian dia memukulinya dengan gagang busur panah dan membuatnya terluka dan babak belur. Melihat hal itu, sebagian orang-orang dari Bani Makhzum –yakni, dari suku Abu Jahal- terpancing emosinya, demikian pula dengan orang-orang dari Bani Hasyim –dari suku Hamzah-. Abu Jahal melerai dan berkata: “Biarkan Abu ‘Imarah (kun-yah/julukan Hamzah-red)!
Sebab aku memang telah mencaci maki keponakannya dengan cacian yang amat jelek”. Keislaman Hamzah pada mulanya adalah sebagai pelampiasan rasa percaya diri seseorang yang tidak sudi dihina oleh tuannya, namun kemudian Allah melapangkan dadanya. Dia kemudian menjadi orang yang berpegang teguh dengan al-’Urwatul Wutsqa dan menjadi kebanggaan kaum muslimin.
***
Sungguh indah rencana Allah. Awalnya mungkin, Hamzah masuk islam karena tidak dapat menerima penghinaan Abu Jahal kepada keponakannya. Namun kemudian Allah melapangkan dadanya. Kemudian dia, menjadi orang yang berpegang teguh dengan al-’Urwatul Wutsqa dan menjadi kebanggaan kaum muslimin.
Allah melapangkan dadanya, hingga hidayah tersebut menyusup dan menerangi jiwanya. Dan masuklah ia menuju agama Islam. Bagaimana dengan paman Rasululullah yang lain? Yang senantiasa melindungi rasulullah dalam berdakwah, Abu Thalib? Simak cuplikan kisah menjelang wafatnya.
“Wahai paman, ucapkanlah la ilaha illallah, satu kalimat yang dapat engkau jadikan hujjah di sisi Allah,” Sabda beliau. Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah menyela, “Wahai Abu Thalib, apakah engkau tidak menyukai agama Abdul Muththalib ?” Keduanya tak pernah berhenti mengucapkan kata-kata ini, hingga pernyataan terakhir yang diucapkan Abu Thalib adalah, “Tetap berada pada agama Abdul Muththalib.”
***
Wallahua’lam. Kita tidak pernah tahu, hati siapa yang akan dilapangkan, hati siapa yang akan disempitkan terhadap hidayah. Kita tidak pernah tahu. Karena hidayah memang hak mutlak Allah, ia datang saat Allah memberikannya, ia hadir saat Allah mengirimkannya.
Ya, hidayah memang bukan wilayah kekuasaan kita. Tapi bukan berarti kita lantas berlepas diri dari setiap orang. Kita tetap memiliki kewajiban untuk menyampaikan kebenaran, dengan cara yang baik tentunya. Tugas kita adalah menyampaikan, tanpa banyak berpikir apakah yang kita sampaikan akan mengubah seseorang atau tidak. Tugas kita adalah menyampaikan kebenaran, mensyiarkan agama Allah. Kemudian bertawakkal, berdoa semoga ada banyak hati yang dilapangkan untuk menerima hidayahNya.

*sumber : Sirah Nabawiyah-Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri
-matasalman.com

Seni Menikmati Hidup

Hidup ini tidaklah selalu sesuai dengan keinginan kita. Karena hidup adalah rangkain dari masalah ke masalah. Namun orang-orang yang beriman adalah orang yang selalu baik dalam urusannya.
Dalam haditsnya Rosululloh Saw bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin itu. Semua urusannya baik baginya. Hal itu hanya dimiliki orang yang beriman. Jika dia memperoleh nikmat, dia bersyukur dan itu baik baginya. Jika ditimpa kesulitan, dia bersabar dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Ada beberapa kunci dalam kita menikmati hidup, mudah-mudahan kunci sederhana ini dapat bermanfaat.
Yang pertama, Ikhlas.
Orang yang ikhlas selalu nikmat dalam hidupnya. Karena ia tidak pernah mengharapkan pujian dari siapapun. Ia berbuat kebaikan hanya berharap keridhoan dari Alloh. Sehingga ketika ia dicaci, hatinya tidak gelisah, karena hatinya hanya fokus untuk meraih keridhoan Alloh.
Alloh Swt berfirman dalam Al-Quran surat Al-Bayinah ayat ke-5, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."
Yang kedua, Sabar.
Sabar bukan pasrah, sabar yaitu gigih melakukan ikhtiar sesuai dengan yang disukai Alloh. Sabar ada dua bentuk. Yang pertama yaitu sabar dalam ketaatan. Rosululloh SAW ketika mendapat perintah dari Alloh untuk berdakwah, beliau menjalaninya dengan penuh kesabaran. Ketika ia mendapatkan timpukan batu dari kaumnya, ia kemudian berdoa, “Ya Alloh ampunilah segala dosa umatku, dan semoga keturunannya menjadi orang-orang yang memperjuangkan namaMu.” Sungguh, kita banyak belajar dari akhlak beliau. Ketika ia disakiti, ia masih tetap bersikap lembut. Ketika ia didzolimi, ia membalasnya dengan kebaikan. Subhanalloh!
Yang kedua, yaitu sabar ketika menghadapi ujian.
Kita belajar banyak dari kisah Nabi Ayub. Beliau diberikan ujian oleh Allah berupa penyakit sekujur tubuhnya dipenuhi dengan ulat. Bahkan lidahnya sekalipun sudah digerogoti dengan ulat. Coba kita bayangkan, jika mangga yang manis sekalipun jika mangga itu sudah penuh dengan ulat, maka masihkah kita ingin memakannya? Namun Nabi Ayub tetap bersabar. Beliau tak henti-hentinya selalu beribadah dan bermunajat, agar ia diberi kesembuhan. Hatinya selalu yakin akan pertolongan Alloh. Ia selalu yakin, Alloh tidak akan menyia-nyiakan perbuatannya. Sungguh Alloh Maha Menyaksikan. Dan dengan izin Alloh, penyakit itu pun sembuh hanya dengan hentakan kakinya. Dan kemudian dengan hentakan kakinya pula akhirnya muncul sumber mata air. Subhanalloh!
Kunci yang ketiga, yaitu Qanaah.
Qanaah adalah bentuk syukur kita terhadap karunia yang telah Alloh berikan. Karena kita seringkali iri hati terhadap orang lain yang diberikan karunia yang lebih oleh Alloh.
Ketika kita tinggal di rumah kontrakan dan terpukau melihat mereka yang tinggal di rumah sendiri yang megah nan mewah, maka ingatlah selalu bahwa di luar sana masih banyak saudara-saudara kita yang hidup tidak lebih baik dari kita. yaitu, mereka yang tinggal di kolong-kolong jembatan dan di emperan pertokoan.
Rosululloh Saw bersabda, “Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Alloh yang telah diberikan kepadamu.” (HR. Bukhari)
Melalui hadits ini, Rosululloh Saw mengingatkan umatnya untuk tidak melihat kepada mereka yang kehidupannya berada pada tempat lebih tinggi dalam segi keduniawian. Tujuannya adalah supaya kita tetap mensyukuri nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita.
Mudah-mudahan kiat sederhana ini dapat kita amalkan dalam keseharian hidup kita. Sehingga menjadi mukmin yang hidupnya selalu lurus berada di jalan kebaikan, di jalan yang Alloh ridhoi. Aamiin ya Robb.
sumber; facebook psm

JANGAN MENGGANGGU ORANG SHOLAT

"Ketahuilah bahwa setiap dari kalian sedang bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah sebagian dari kalian mengganggu yang lainnya." (HR Ahmad, Abu Dawud dan dishahihkan al-Albani). Dan mengganggu atau menyakiti kaum muslimin secara umum adalah perbuatan yang dilarang, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, artinya,
"Barang siapa yang mengganggu orang-orang muslim di jalan mereka maka laknat mereka pasti akan menimpanya."

Orang yang sedang sholat berarti sedang bermunajat kepada Rabbnya, mengingat dengan menyebut-Nya, berdoa, mengagungkan dan memuji kebesaran-Nya. Maka selayaknya seorang muslim tidak mengganggu kekhusyu'an saudaranya yang sedang bermunajat tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamketika sedang beri'tikaf telah bersabda, artinya,
Maka tidak diragukan lagi bahwa mengganggu sesama muslim di dalam masjid dan membuat keributan di sekitar orang yang sedang shalat atau sedang berdzikir adalah perbuatan yang dilarang. Perbuatan tersebut termasuk kemungkaran yang besar, karena akan menumbuhkan sikap meremehkan kemuliaan masjid dan orang-orang yang sedang beribadah di dalamnya.
Di bawah ini ada beberapa hal yang merupakan bentuk dari perilaku yang dapat mengganggu sesama muslim tatkala berada di dalam masjid. Diharapkan dengan menyebutkannya dapat menjadi peringatan bagi kita semua agar senantiasa berhati-hati dan menajuhinya.
Melangkahi Pundak
Melangkahi pundak merupakan salah satu bentuk menyakiti perasaan atau mengganggu orang yang (akan) shalat, terutama pada hari Jum'at atau di masjid yang penuh dengan jama'ah. Lebih tidak sopan lagi bila dalam mengangkat kaki sejajar atau di atas kepala jama'ah yang dia lewati. Kasus ini biasanya terjadi ketika sebelum iqamah dan shaf bagian depan telah terisi penuh atau sudah tidak ada celah lagi, sementara yang bersangkutan datang terlambat dan memaksakan diri ingin berada di shaf awal.
Suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallampada hari Jum'at melihat seseorang melangkahi pundak saudaranya yang lain, maka beliau menegurnya dan bersabda, artinya, "Duduklah kamu, susungguhnya kamu telah mengganggunya."
Hadits ini merupakan hadits yang paling keras dari hadits-hadits lainnya yang menyinggung permasalahan ini, sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam al-Fath. Dalam sebuah riwayat marfu' dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhudisebutkan dengan jelas tentang gugurnya pahala Jum'at bagi yang melangkahi pundak orang lain. Ibnu Wahab salah seorang parawi hadits tersebut menyatakan bahwa makna dari hadits ini adalah, sholat yang dilakukan hukumnya tetap sah namun dia tidak mendapatkan keutamaan Jum'at. (Fathul Bari 2/414)
Hadits di atas meskipun terjadi dalam shalat Jum'at, namun bukan berarti larangan hanya berlaku pada hari tersebut. Penyebutan dengan hari Jum'at karena pada umumnya pada hari tersebut banyak kaum muslimin yang hadir di masjid. Ini dikuatkan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Sungguh engkau telah mengganggu," dan mengganggu sesama muslim dilarang setiap waktu bukan pada hari Jum'at saja.
Telah berkata al-Imam an-Nawawi, "Orang yang masuk masjid, baik pada hari Jum'at atau selainnya dilarang melangkahi tengkuk saudaranya, kecuali jika sangat terpaksa (darurat)." (al-Majmu' syarh al-Muhadzdzab 4/546)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga mengatakan, "Tidak boleh bagi siapa saja melangkahi pundak seorang muslim untuk mendapatkan shaf pertama jika di dekatnya tidak ada celah yang dapat diisi baik pada hari Jum'at atau lainnya. Karena hal itu merupakan perbuatan zhalim dan kedurhakaan kepada Allahsubhanahu wata’ala.(al-Ikhtiyarat hal 87).
Sebagian ulama mengatakan makruh perbuatan ini, dan sebagian yang lain mengharamkannya sebagaimana dikatakan al-Imam an-Nawawi dan Syaikhul Islam. Namun keharaman ini dikecualikan jika orang yang datang lebih dahulu tidak menempati shaf awal, dan membiarkan shaf depan ada celah. Maka dalam hal ini boleh seseorang melangkahi pundak dalam rangka menyempurnakan shaf dan menutup celah yang kosong. Wallahu a'lam.
Mendesak Orang Lain ketika Shalat
Tidak diragukan lagi bahwa terlalu berdesakan ketika shalat menyebabkan hilang atau berkurangnya kekhusyu'an. Pemandangan seperti ini terjadi khususnya pada hari Jum'at, ketika malam bulan Ramadhan dan semisalnya. Kesalahan ini biasanya dilakukan oleh orang yang datang terlambat namun ingin berada di shaf depan, bahkan tak segan-segan menerobos shaf dengan menggunakan kekuatan ototnya.
Terlalu berdesakan akan menyebabkan orang tidak dapat meletakkan kedua tangannya di dada dengan baik ketika shalat, dan menyebabkan saling berhimpitan terutama ketika sedang duduk atau tahiyat. Dan yang jelas sikap nylonong atau menerobos shaf yang sudah rapat adalah perbuatan merebut hak orang lain dan tidak menghormati jama'ah yang datang lebih awal. Memang benar shaf awal adalah sangat utama, namun mengganggu sesama muslim adalah perbuatan haram. Dan meninggalkan yang haram harus didahulukan daripada mengejar keutamaan.
Yang dituntut bagi seorang muslim adalah hendaknya melapangkan shaf untuk orang lain apabila memungkinkan. Jangan sampai mangambil tempat melebihi dari kebutuhannya dan merasa berat untuk memberi tempat kepada saudaranya padahal masih memungkinkan. Namun bagi yang datang lebih belakang atau terlambat juga harus bersikap toleran dan lemah lembut kepada saudaranya. Hendaknya jangan membuat sempit tempat saudaranya jika shaf tersebut memang sudah tidak mungkin lagi untuk diisi. Islam mengajarkan agar seseorang duduk di belakang atau tempat mana saja yang kosong apabila sudah tidak ada tempat lagi untuk diduduki.
Membaca al-Qur'an dengan Suara Keras
Membaca al-Qur'an di dalam masjid dengan suara keras, selain mengganggu orang yang sedang shalat juga mengganggu orang lain yang sedang membaca al-Qur'an. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang perbuatan itu melalui sebuah hadits dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu ‘anhudia berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamberi'tikaf di dalam masjid, beliau mendengar para shahabat membaca al-Qur'an dengan suara keras, maka beliau bersabda, "Ketahuilah sesungguhnya masing-masing dari kalian sedang bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah sebagian dari kalian mengganggu yang lain, dan janganlah sebagian mengeraskan suara di atas yang lain dalam membaca al-Qur'an, atau beliau bersabda, "di dalam shalat." (HR.Ahmad dan Abu Dawud)
Syaikhul Islam berkata, "Tidak boleh bagi siapa pun mengeraskan suara ketika membaca baik di dalam shalat maupun di luar shalat, terutama ketika di dalam masjid karena hal itu dapat mengganggu orang lain." Dan ketika ditanya tentang mengeraskan bacaan al-Qur'an di dalam masjid, beliau menjawab, "Segala perbuatan yang bisa mengganggu orang yang berada di dalam masjid atau yang mengarah pada perbuatan itu maka hal itu terlarang, wallahu a'lam.( al-Fatawa 23/61)
Adapun membaca dengan bersuara namun tidak terlalu keras dan tidak mengganggu orang lain maka hal itu dibolehkan sebagaimana banyak tersebut di dalam hadits. Terutama jika yang bersangkutan merasa aman dari perbuatan riya'. Bahkan bisa jadi merupakan keharusan apabila dalam rangka belajar al-Qur'an. Karena tidak diragukan lagi bahwa mengeraskan bacaan dalam kondisi ini akan menggugah hati, menambah semangat dan memberikan manfaat bagi orang lain yang mendengarkannya. (at-Tibyan, an-Nawawi hal 71)
Dalam shalat malam juga diboleh- kan mengeraskan bacaan selagi dapat menjaga diri dari riya'. Aisyahradhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar seseorang membaca sebuah surat dari al-Qur'an pada suatu malam, beliau bersabda, "Semoga Allah merahmatinya, sungguh bacaannya itu telah mengingatkanku pada ayat ini dan ini yang sebelumnya saya kira bagian dari surat ini dan ini." (HR.al-Bukhari dan Muslim).
Lewat di Depan Orang Shalat
Berjalan di depan orang shalat di antara dia dan sutrah (pembatas)nya adalah perbuatan haram, karena mengganggu dan mengacaukan konsentrasinya dalam bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala. Perbuatan ini dilarang dengan keras dan pelakunya mendapatkan ancaman yang sangat berat, sebagaimana dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menjelaskan bahwa berdiri selama empat puluh (hari atau bulan atau tahun, perawi tidak tahu persis-red)adalah lebih baik daripada lewat di hadapan orang yang sedang shalat.
Oleh karena itu dibolehkan bagi yang sedang shalat untuk mencegah orang yang akan melewatinya, jika sekiranya masih ada jalan lain yang memungkinkan untuk dilewati. Karena dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu ‘anhuRasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, artinya,
"Jika salah seorang diantara kalian shalat menghadap sutrah (yang menghalangi) orang (untuk lewat), lalu ada seseorang yang mau melewatinya maka tahanlah dia. Apabila menolak maka lawanlah dia karena dia adalah syetan." (HR.al-Bukhari dan Muslim)
Berbicara Dengan Suara Keras
Hal ini terjadi ketika sekelompok orang khususnya para pemuda terlibat dalam sebuah pembicaraan. Ketika iqamah telah dikumandangkan mereka tidak segera menyelesaikan pembicaraan namun tetap melanjutkannya sehingga terlambat bertakbiratul ihram dan membaca al-Fatihah bersama imam. Ketika imam sudah mendekati rukuk barulah mereka menuju shaf untuk menyusul shalat.
Sikap ini dari satu sisi merupakan bentuk meremehkan terhadap shalat dan di sisi lain akan mengganggu saudara-saudara mereka yang sedang shalat. Jika orang yang sedang shalat sunnah diperintahkan untuk membatal kannya ketika sudah iqamah (jika diperkirakan ketinggalan takbiratul ihram,red) maka bagaimana lagi hanya sekedar mengobrol?
Memang benar seseorang yang mendapatkan ruku’ dihitung telah mendapatkan satu raka'at, namun itu bagi orang yang benar-benar telambat, bukan sengaja mengulurnya sedang dia berada di masjid dan mengetahui dimulainya shalat. Mengenai hukum orang yang melakukan perbuatan demikian maka ada perbedaan apakah dia terhitung mendapatkan raka’at atau tidak. Saya (penulis,red) lebih condong kepada pendapat yang menyatakan bahwa orang yang tidak membaca al-Fatihah karena menyepelekan dan sibuk dengan obrolan maka raka’atnya batal, sehingga tidak terhitung medapatkan satu rakaat. Karena dia telah melanggar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, artinya, "Tidaklah dijadikan seorang imam kecuali untuk diikuti, maka jika dia bertakbir bertakbirlah kalian semua."
Dan orang tersebut tidak bertakbir setelah imam bertakbir, tidak membaca iftitah dan al-Fatihah padahal dia punya kesempatan untuk itu. Maka dengan demikian, rakaat apa yang telah dia kerjakan, dan shalat model apa yang dia lakukan? Wallahu a’lam bish shawab
  “Ahkam Hudhur al-Masajid”, Abdullah bin Shalih al-Fauzan, edisi Indonesia “Adab Masuk Masjid” Pustaka Azzam(hal 161-168) dengan penyesuaian bahasa.(Abu Ahmad)
sumber; facebook psm