gambar dari google.com |
Dari berbagai macam kemudahan yang didapatkan oleh smartphone ternyata jika kita terlalu addict atau ketergantungan juga tidak baik itu justru imbasnya seperti bumerang. Dampak negatif tersebut bisa dirasakan akhir-akhir ini seperti yang saya sebutkan seperti tadi kecanduan akan penggunaan smartphone, bahkan diantara mereka tidak sanggup jika sehari tidak memegang smartphone. Berdasarkan yang saya temui di beberapa lokasi seperti di mall, angkutan umum, di kantor, jalan, ada orang yang kelihatan asyik dengan smartphone dan terkesan cuek apalagi melihat ponsel sambil berjalan tentu saja membahayakan pengguna jalan bahkan dirinya sendiri. Di beberapa kasus yang pernah terdengar ada seseorang yang celaka akibat chatting atau membuka sosial media sambil mengendarai kendaraan, itu termasuk yang paling parah.
Fitur menarik dari smartphone yang membuat seseorang lupa akan kehidupan sosial yaitu aplikasi chatting yang beragam saperti Whatsapp, Wechat, KakaoTalk, Line belum lagi aplikasi yang baru-baru ini dirilis untuk semua platform seperti BlackBerry Messenger (BBM) yang sedang booming di Indonesia. Saya dulunya sempat kecanduan smartphone bahkan tidak pernah jauh dari perangkat tersebut, saya merasakan bahwa di sosial media seperti Twitter ataupun Facebook saya merasa akrab dengan beberapa orang namun di dunia nyata saya merasa agak canggung dengan beberapa orang yang sudah akrab di sosial media padahal disitu sering komunikasi tetapi kenyataannya tidak, mungkinkah ini yang termasuk dampak negatif jika kita terlalu kecanduan smartphone? kita seolah-olah asyik sendiri dengan perangkat tersebut sampai-sampai lupa dengan beberapa teman kita yang dekat belum lagi jika melakukan obrolan pasti seseorang yang kecanduan smartphone akan selalu melihat ponsel, entah karena bosan atau karena asyik melihat status, chatting dan sebagainya.
Seseorang yang addict terhadap smartpone sudah sangat memprihatinkan apalagi online sampai malam, padahal kegiatan tersebut hanya sia-sia saja, bisa jadi si pengguna mengalami gangguan psikis seperti kondisi mudah depresi, mood yang suka berubah. Pada remaja kondisi tersebut mengganggu belajar, sehingga prestasi turun yang kemudian si remaja tidak belajar dan menyalahgunakan fitur pencarian ketika ujian berlangsung seperti yang saya lihat dalam kehidupan sehari-hari. Dari masalah kecil akibat smartphone merambat menjadi masalah besar seperti rusaknya generasi penerus entah pemalas atau sudah menjadi kebiasaan untuk berbuat curang tanpa merasa berdosa. Belum lagi si remaja yang belum siap untuk memegang gadget tersebut meminta kepada orang tuanya membelikan ponsel pintar tersebut cendrung menjadi konsumtif. Alangkah lebih baiknya kita jangan terlalu kecanduan smartphone, gunakan sesuai keperluan saja atau fungsionalis daripada mementingkan gaya namun salah dalam menggunakannya atau strukturalis. Kita harus bersosialisasi, ajaklah saudara, teman terdekat supaya menyeimbangkan kehidupan sosial kita jangan sampai smartphone menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
0 komentar:
Posting Komentar